“Kami akan tetap melayani customer service sampai dengan tanggal 15 Maret 2023. Sebelum itu jika ada pertanyaan bisa langsung menghubungi customer service JD.ID,” tutup JD.ID
Baca Juga: Desakan Investor di Balik Langkah Google PHK 12.000 Karyawan
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawannya. Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan, jumlah karyawan yang di PHK sama dengan 30 persen dari total seluruh pegawai.
"Kami memangkas sekitar 200 karyawan atau setara 30 persen dari total pekerja JD.ID. Langkah tersebut diambil perusahaan untuk menjawab tantangan ekonomi global serta perubahan bisnis digital yang sangat cepat," kata Setya dalam siaran persnya kepada media, Selasa (13/12/2022).
“Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan ini," tambahnya.
Menurutnya, PHK karyawan adalah upaya dari perampingan perusahaan. Sehingga dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan.
Ia menyampaikan, JD.ID.dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga acuan bank sentral dan masih berlangsungnya gejolak geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Ford PHK 1.000 Karyawan di Pabrik Terbesar di Jerman, Ini Alasannya
Bukan hanya JD.ID, Satya menyebut hal itu juga berdampak pada bisnis startup dan e-commerce keseluruhan.
Banyaknya e-commerce yang bermunculan juga membuat JD.ID harus waspada dan menyusun strategi agar dapat bertahan. Ia juga memastikan seluruh karyawan yang di PHK mendapatkan hak-haknya.
"JD.ID tetap berkomitmen untuk terus memberikan berbagai dukungan kepada 30 persen karyawan yang terdampak PHK. Sejumlah dukungan yang diberikan ialah dengan tetap memberikan manfaat asuransi serta memberikan dukungan talent promoting, serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," tutur Satya.
Seperti diketahui, sepanjang tahun ini JD.ID berarti sudah melakukan 2 kali PHK. Di mana PHK yang pertama dilakukan pada Mei 2022 lalu.
Baca Juga: Bukan Cuma Startup, Apindo Prediksi PHK Masih akan Terjadi di 3 Industri Ini pada 2023
JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015. E-commerce tersebut menawarkan mulai dari produk untuk ibu dan anak, smartphones, perangkat elektronik, hingga produk luxury. Jumlah produk yang ditawarkan awalnya kurang dari 10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir tahun 2016.
Pihak JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan JD.ID.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.