JAKARTA, KOMPAS.TV - Patung figur pendiri Astra, William Soeryadjaya menyambut kedatangan generasi muda menuju area Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta.
Kehadiran mereka adalah untuk menyaksikan acara awarding 13th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2022 yang berlangsung bertepatan dengan peringatan hari lahirnya Sumpah Pemuda (28/10).
Awarding 13th SATU Indonesia Awards 2022 ini turut dihadiri oleh Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro beserta Direksi Astra.
“Melalui SATU Indonesia Awards kami berharap, pemuda pemudi Indonesia terus semangat bergerak dan tumbuh bersama untuk memberikan dampak positif yang lebih besar kepada pembangunan di daerahnya. Kami percaya, generasi muda memegang peranan penting dalam mempercepat pembangunan Indonesia,” ujar Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam sambutannya.
Para penerima apresiasi merupakan enam sosok inspiratif yang senantiasa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.
Dari 13.459 total peserta yang mendaftar 13th SATU Indonesia Awards 2022, ada enam penerima apresiasi tingkat nasional yang telah lolos serangkaian tahap seleksi, yaitu:
Justitia Avila Veda dari Jawa Barat dengan program “Sahabat Korban Kekerasan Seksual.”
Sekitar Juni 2020 Veda menawarkan bantuan konsultasi kasus kekerasan seksual lewat cuitan di akun Twitter miliknya. Bersama rekannya, Veda pun mulai memberikan konsultasi online. Mereka menginisiasi Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG).
Selain konsultasi online, KAKG mendampingi klien yang membutuhkan dalam persidangan di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Veda dan kawan-kawannya telah menerima lebih dari 150 aduan.
Sekitar 80% di antaranya merupakan kasus kekerasan yang berkaitan dengan teknologi. Layanan konsultasi mereka bisa diakses melalui media sosial Instagram dan TikTok KAKG.
Bhrisco Jordy Dudi Padatu dari Papua Barat dengan program “Penyuluh Pelita dari Pulau Mansinam.”
Sejak tahun 2022, setiap minggu anak-anak di Pulau Mansinam, Papua Barat, belajar beragam hal mulai dari membaca, menulis, berhitung, teknologi digital hingga dampak perubahan iklim sambil bermain bersama dengan sekelompok anak muda melalui Papua Future Project.
Bhrisco tergerak oleh ketimpangan pengetahuan antara anak-anak di kota dan di pelosok Papua Barat. Pulau Mansinam hanya memiliki satu sekolah dasar (SD). Lantaran mayoritas guru tinggal di Manokwari, rata-rata setiap hari sekolah mulai pukul
09.00 dan selesai pukul 12.00. Bhrisco ingin lebih banyak lagi anak Papua yang tersentuh oleh programnya.
David Hidayat dari Sumatra Barat dengan program “Penjaga Laut dari Pesisir Selatan.”
Kerusakan wilayah pesisir di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, menyebabkan masyarakat kehilangan banyak potensi alam daerah itu. Tergerak untuk memperbaiki alam daerahnya, David memprakarsai ANDESPIN Dee West Sumatra, sebagai akronim dari Anak Desa Sungai Pinang.
Hadir untuk mendorong warga setempat menanam kembali terumbu karang, mangrove, serta menangkar penyu dan membudidayakan rumput laut. Bergiat sejak 2014 cakupan wilayah yang sudah dikonservasi mencapai 70% dari target.
Masyarakat setempat mulai mendapatkan manfaat dari program ini, misalnya, dapat kembali mencari kepiting bakau. Sejak 2020, David berhasil mengembangkan usaha batik dan kopi mangrove.
Alfira Oktaviani dari Bengkulu & Yogyakarta dengan program “Pelestari Kain Lantung Bengkulu.”
Kecintaan pada fesyen dan seni, mendorong seorang ibu rumah tangga yang berwirausaha (mompreneur) untuk belajar ecoprint yang masuk ke Indonesia pada 2016. Sejak 2018 dia mendirikan Semilir Ecoprint untuk memperkenalkan fesyen ramah lingkungan yang menerjemahkan bentuk dan warna daun asli ke media kain melalui kontak langsung.
Melalui produknya, Alfira mengeksplorasi kekayaan flora Indonesia sebagai wujud lain pelestarian budaya dan alam. Bersama sekelompok ibu- ibu yang membantunya, Alfira membuat berbagai jenis aksesori dan kerajinan seperti tas, dompet, selendang.
Salah satu andalannya adalah produk dari bahan kulit kayu lantung khas Bengkulu. Alfira ingin memperkenalkan pesona kulit lantung kepada dunia.
Paundra Noorbaskoro dari Jawa Timur dengan program “Pembudidaya Udang Ramah Lingkungan berbasis Teknologi.”
Pada tahun 2018 Paundra bersama tiga temannya memulai usaha Tambak Udang Vaname di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dengan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif. Gagal beberapa tahun pertama, sejak 2020 dia berinisiatif memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk mengontrol kondisi kolam dan kualitas air.
Sejak awal 2022 data tambak dicatat dan diolah menggunakan aplikasi yang dia kembangkan sendiri. Untuk mengendalikan limbah dia membangun sistem smart farm village dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek.
Tambak berbasis data ini berbuah manis. Usahanya tumbuh. Saat ini Paundra mengoperasikan 20 kolam budidaya udang vaname dengan luas total 10 ribu meter.
Alvinia Christiany dari DKI Jakarta dengan program “Pejuang Teman Autis.”
Melalui Teman Autis, Alvinia dan timnya menciptakan wadah edukasi untuk mempermudah orang tua maupun masyarakat umum dalam mendampingi anak-anak autis. Mereka ingin lebih banyak orang yang sadar bahwa autis bukanlah sebuah penyakit, namun kondisi spesial yang membutuhkan pendampingan dan arahan khusus.
Teman Autis sudah memiliki lebih dari seratus mitra termasuk klinik, tempat terapi dan sekolah. Mereka juga membagikan informasi tentang autisme melalui website www.temanautis.com.
Penerima apresiasi 13th SATU Indonesia Awards 2022 tingkat nasional mendapat dana bantuan kegiatan Rp65 juta dan pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, seperti Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.
Selain enam penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tingkat nasional, terdapat juga 66 penerima apresiasi tingkat provinsi. Sehingga total jumlah penerima apresiasi SATU Indonesia Awards hingga tahun ini mencapai 565 orang, yang terdiri dari 87 penerima apresiasi tingkat nasional dan 478 penerima apresiasi tingkat provinsi.
Terpilih juga finalis favorit, yaitu Eko Saputra Poceratu dari Maluku dengan program “Gerilyawan Sastra Digital dari Maluku.” Pemilihan finalis favorit dilakukan melalui voting yang telah dilaksanakan pada periode 17-23 Oktober 2022 melalui https://www.satu-indonesia.com/SIA2022vote/. Untuk finalis favorit berhak mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp10 juta.
Adapun dewan juri 13th SATU Indonesia Awards 2022 terdiri dari:
Prof Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
Prof Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia)
Prof Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta)
Ir Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan)
Onno W Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi)
Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk)
Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni)
Billy Boen (Founder Young On Top)
Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra)
Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra)
Sebagai bentuk komitmen Astra dalam mencari anak-anak muda berprestasi yang tersebar di seluruh pelosok negeri, Astra berkolaborasi bersama mitra lintas bidang yaitu Tempo, Antara, Kumparan, IDN Times, dan Young On Top.
Rangkaian kegiatan awarding 13th SATU Indonesia Awards 2022 yang bertajuk Collaborating in Harmony menampilkan hasil kolaborasi antara para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards bersama sosok-sosok inspiratif yang menjadi kebanggaan bangsa, berlangsung pada 27-28 Oktober 2022.
Diawali dengan beberapa rangkaian aktivitas, seperti Art Exhibition oleh seniman disabilitas yaitu KitaOneUs, Astra Disability Connection Program yaitu Difabisa, dan Perupa asal Indonesia Revoluta S.
Selanjutnya terdapat Live Illustration bersama ReplayRepliy, Live Experience Paint in Thrift bersama Hana Madness untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait dengan limbah fashion, dan kelas Latte Art bertajuk “Seni Kopi Sunyi” bersama teman-teman tunarungu dari Kopi Tuli.
Kemudian ada juga rangkaian Young Entrepreneur Showcase yang menghadirkan karya dari para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards bidang Kewirausahaan, UMKM binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra, finalis Astra Startup Challenge, dan produk lokal lainnya.
Dilanjutkan dengan sesi bincang inspiratif dalam AstraTalks yang menghadirkan publik figur Ario Bayu, Adinda Thomas, pegiat industri kreatif Mochtar Sarman, Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 Bidang Kewirausahaan Ahmad Sobirin, Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2017 Bidang Kewirausahaan Anjani Sekar Arum, dan Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 Bidang Kewirausahaan Nurman Farieka. Serta penampilan akustik dari violinist Ava Victoria & Friends.
Acara juga dimeriahkan dengan Rona Mentari dan Arie Kriting, serta penampilan kolaborasi dari musisi tanah air seperti RAN bersama pianis tunanetra Michael Anthony dan Trio Drummer bersama dengan Ayu Rika Putri.
Semangat anak bangsa yang telah berkontribusi positif untuk masyarakat sekitarnya sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.