Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP di Palembang, Keluarga Desak Pelaku Dihukum Berat

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Kematian tragis AA, seorang siswi sekolah menengah pertama berusia 13 tahun menggegerkan Palembang, Sumatera Selatan.

AA ditemukan tewas mengenaskan di TPU Talang Kerikil pada (1/09) lalu.

Jenazah korban yang pertama kali ditemukan oleh warga ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk diautopsi.

Dari hasil autopsi, ditemukan bekas luka akibat kekerasan di sejumlah bagian tubuh korban dan juga pemerkosaan.

Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menangkap 4 remaja yang terbukti merencanakan pemerkosaan hingga membunuh korban.

Dari hasil pemeriksaan polisi, terungkap bahwa pembunuhan dipicu lantaran pelaku utama yang berusia 17 tahun sakit hati dengan korban yang menolak cintanya.

Pelaku utama terancam hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara, sementara tiga pelaku lain tidak ditahan karena masih di bawah umur.

Kematian AA telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Keluarga korban pun meminta polisi untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.

Perbuatan keji oleh para pelaku yang masih belia membuat kasus ini menyita perhatian publik.

Kriminolog Anak Universitas Indonesia, Haniva Hasna menyebut bahwa meski perbuatan mereka terbilang sadis, menurut sistem peradilan anak hukuman bagi para pelaku yang masih di bawah umur tidak akan sama dengan pelaku kejahatan yang sudah dewasa.

Haniva menambahkan bahwa perilaku tidak wajar para pelaku disebabkan oleh kegagalan pengasuhan, utamanya pengasuhan oleh orang tua.

Jenazah korban kini telah dimakamkan di TPU Talang Kerikil, Palembang, tempat jasad korban ditemukan.

Baca Juga: Alasan 3 Pelaku Pembunuhan Siswi di Palembang Tak Ditahan, Polisi: Usianya di Bawah 14 Tahun

#pembunuhan #siswismp #pemerkosaan