Kompas TV video vod

Diprotes Caleg, Begini Penjelasan KPU Terkait Faktor Penyebab Anomali Perhitungan Suara

Kompas.tv - 21 Februari 2024, 09:29 WIB
Penulis : Shinta Milenia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah calon anggota legislatif yang bertarung dalam Pemilu 2024 mempermasalahkan jumlah perolehan suara yang berkurang secara bertahap, padahal angka perolehan dipantau dari situs resmi KPU.

Sejumlah suara calon anggota legislatif  yang diumumkan melalui situs resmi pemilu 2024 KPU disebut berkurang hingga ribuan suara.  

Adanya anomali perolehan suara di Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap KPU membuat banyak pihak mempertanyakan  data dari KPU.

Berkurangnya jumlah suara juga dirasakan caleg PDI Perjuangan Dapil Jakarta 1, Harry Basuki Cahaya Purnama.

Harry mengaku jumlah suara yang ia peroleh berkurang hingga 3.400 suara. Menurut Harry, jumlah ini berkurang secara bertahap.

Harry mempertanyakan jika betul ada pengoreksian data, apakah perbaikan  juga dilakukan secara bertahap.

Komisioner KPU, Betty Epsilon Idrus mengklaim adanya anomali atau perbedaan besar data di Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap KPU disebabkan jika ada satu KPPS yang menginput angka yang tidak sesuai dengan angka yang sebenarnya dalam satu dapil.

Menurut Betty, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebabya, diantaranya  banyaknya pemegang akun yang tersebar di 800.000 lebih TPS hingga jaringan internet dan telepon seluler petugas KPPS.

KPU memastikan seluruh data Sirekap Pemilu 2024 tersimpan secara aman di pusat data yang berada di Indonesia.

Sistem Rekapitulasi Suara  Pemilu 2024 atau Sirekap merupakan alat bantu yang disiapkan KPU  untuk melakukan pencatatan dan pendokumentasian  hasil penghitungan suara TPS.

Meski demikian, hasil  resmi penghitujngan suara berasal dari penghitungan berjenjang yang dilakukan mulai dari TPS, PPK sampai KPU.

Baca Juga: Soal Adanya Peghentian Proses Rekapitulasi, Hasto Sebut PDIP Telah Kirim Surat ke KPU

 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x