BANJARNEGARA, KOMPAS TV - 12 orang ditemukan terkubur setelah berurusan dengan dukun palsu pengganda uang, Slamet Tohari di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Namun, baru satu yang identitasnya jelas dikenali. Warga yang kehilangan keluarga pun diimbau melapor ke posko orang hilang.
Jumlah pasti korban pembunuhan berantai oleh penipu berkedok dukun pengganda uang, Slamet Tohari masih misteri.
Yang jelas, polisi telah menemukan 12 jenazah yang diakui pelaku sebagai korbannya.
Dari hari ke hari, keterangan Slamet terus berubah-ubah. Slamet yang ternyata merupakan mantan residivis kasus peredaran uang palsu di Pekalongan ini masih ingat sebagian daerah asal para korban, tetapi ia lupa nama-nama korban yang telah ia bunuh sejak tahun 2020.
Dengan iming-iming penggandaan uang sebesar Rp 50 juta jadi Rp 5 miliar di media sosial, tak sedikit yang terkena bujuk rayu sang dukun palsu.
Namun, Slamet langsung gelap mata mengeksekusi jika korban curiga dan menagih uangnya. Masyarakat yang merasa kehilangan keluarga pun diimbau untuk melapor.
Untuk memudahkan proses identifikasi jenazah korban dukun Slamet Tohari, Mapolres Banjarnegara membuka hotline dan posko pengaduan orang hilang. Warga bisa melapor lewat whatsapp dengan nomor 0823 2644 4401.
Selain mengirimkan foto tampak depan dengan wajah tersenyum agar mudah dikenali gigi bagian depannya, pelapor juga diminta mengirimkan data lain berupa foto ijazah dan KTP korban.
Posko ini dibuka karena pelaku mengaku korbannya berasal dari sejumlah daerah, diantaranya Tasikmalaya, Cirebon, Jakarta, Gunungkidul, Lampung, dan Palembang. Korbannya dari mana-mana karena dukun palsu ini mengiklankan jasa secara online lewat media sosial facebook.
Baca Juga: Dukun Palsu Pengganda Uang Dibawa ke Lokasi Kuburan Korban
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.