SEMARANG, KOMPAS TV – Ratusan peserta aksi Kamisan di Mabes Polda Jawa Tengah serukan sejumlah tuntutan, termasuk menarik petugas polisi dari Desa Wadas, Purworejo.
Mereka kecewa terhadap dugaan aksi represif yang dilakukan jajaran kepolisian saat mengamankan proses pengukuran lahan tambang andesit.
Sebagai informasi, terdapat dua kelompok pemilik tanah di Wadas; warga yang setuju tanahnya dibeli untuk tambang, dan yang tidak setuju.
Baca Juga: Pengakuan Yayak Seniman yang Ditangkap Polisi Bersama Warga Wadas: Ada yang Lebam, Pincang-Pincang
Ricuh sempat terjadi antara petugas kepolisian dengan kelompok warga yang menolak tambang andesit di Wadas.
Koordinator aksi Kamisan Semarang meminta kepolisian untuk menarik mundur pasukan di Wadas, serta menghentikan intimidasi pada warga.
“Kami meminta Polda segera menarik aparat kepolisian di Wadas, dan menghentikan kriminalisasi dan intimidasi warga Wadas,” ujar Azis Rahmat Ahmadi selaku koordinator lapangan atau korlap aksi, Kamis (10/2).
Hingga hari ketiga pengukuran, masih nampak sejumlah anggota kepolisian di Desa Wadas. Kehadiran petugas disebut hanya mengamankan proses pengukuran lahan tambang.
Video Editor: Lisa Nurjannah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.