JAKARTA, KOMPAS.TV - Nathalie Stroeymeyt dari Universitas Lausanne pernah melakukan penelitian terhadap sabuah koloni semut Lasius Niger.
Hasilnya, para semut pencari makan yang terpapar patogen jamur akan membatasi kontak dengan pekerja dalam ruang. Tujuannya sederhana, yaitu agar semut yang berada di dalam sarang tidak ikut terinfeksi.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Jakarta Paling Tak Patuhi Jaga Jarak, Begini Tanggapan Wagub DKI
Semut dalam koloni ini terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pekerja dan kelompok perawat.
Perawat bekerja di dalam sarang untuk merawat anak-anak. Sedangankan semut pencari makan keluar sarang untuk mencari makanan. Nah, pencari makan inilah yang sangat berpotensi sakit.
Semut yang terinfeksi penyakit biasanya mengubah perilakunya. Seperti menghabiskan waktu lebih lama di luar dan mengurangi kontan dengan semut lain serta melakukan isolasi mandiri.
Di sisi lain, para semut perawat akan membawa para anak-anak semut kebagian lebih dalam sarang. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi semut lain, anak-anak, dan ratu semut.
Video Grafis: Achmad Ilyas
Video Editor: Novaltri Sarelpa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.