3. Telaga Warna
Sesuai namanya, salah satu keistimewaan Telaga Warna adalah airnya yang bisa berubah warna. Terkadang warna airnya hijau dan kuning, biru dan kuning, atau berwarna warni seperti pelangi.
Variasi warna ini dipengaruhi oleh cuaca, waktu, dan tempat melihatnya. Selain itu, Air Telaga Warna juga mengandung belerang yang berasal dari aktivitas vulkanik di sekitar.
Hal itu jugalah yang menjadi penyebab pergantian warna pada air di telaga. Daerah Dieng memang masih nemiliki aktivitas vulkanik aktif.
Oleh karena itu, banyak ditemukan kawah di dataran tinggi ini. Terletak di ketinggian 2000 mdpl, spot terbaik untuk memandang keindahan Telaga Warna berada di salah satu bukit yang bernama Bukit Ratapan.
4. Kawah Sikidang
Aroma belerang yang menyengat akan menyambut apabila mendatangi kawah ini. Meski terlihat gersang, tetapi hawa di kawasan ini sangatlah sejuk, bahkan di kala terik matahari menyengat.
Jangan lupa menggunakan masker, selain untuk mencegah penularan Covid-19 bila berwisata di era pandemi, masker juga membantu mengurangi sesak napas karena menghirup aroma belerang yang keluar dari dalam kawah.
Diberi nama Sikidang, karena kawah ini memiliki kolam magma yang berpindah-pindah, seperti Kidang yang berarti kijang dalam bahasa Jawa.
5. Candi Arjuna
Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Candi Arjuna yang memiliki luas sekitar 1 hektar ini merupakan kompleks candi terbesar di Dieng.
Kompleks Candi Arjuna ini kadang digunakan sebagai tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal. Ruwatan anak gimbal biasa dilakukan dalam acara Dieng Culture Festival yang digelar setiap tahun pada agustus.
Sayangnya karena pandemi Covid-19, festival tidak bisa terlaksana di tahun 2020 ini. Semoga kondisi bisa segera normal ya supaya Dieng Culture Festival bisa kembali terselenggara di tahun-tahun berikutnya.
6. Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sumur ini dipercaya dapat mengabulkan permohonan. Mitosnya, barangsiapa dapat melempar batu hingga menyentuh dinding batu sumur dipercaya akan sukses dan tercapai segala keinginannya.
Untuk bisa melihat sumur ini, sebelumnya harus meniti ratusan anak tangga. Meski disebut sumur, tetapi Jalatunda lebih terlihat seperti rawa-rawa dengan genangan air berwarna hijau pekat. Sumur ini juga luas melebihi luas sumur pada umumnya.
Nah, Dieng sudah kembali membuka pariwisatanya. Bagi kamu yang ingin berlibur, negeri di atas awan ini bisa menjadi destinasi pilihan. Namun, jangan lupa ya untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang ada agar liburanmu tetap aman dan menyenangkan!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.