JAKARTA, KOMPAS.TV – Foto-foto lama yang ditemukan kembali oleh seorang mahasiswa paleontologi berhasil mengungkap fakta mengejutkan terkait fosil dinosaurus yang ditemukan di Mesir hampir seabad lalu. Ternyata fosil tersebut milik spesies baru yang sebelumnya tidak dikenal dalam dunia sains.
Fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh Richard Markgraf, seorang kolektor fosil asal Austria, pada tahun 1914 di Bahariya Oasis, Mesir. Fosil-fosil itu kemudian dikirim ke Ernst Stromer, seorang paleontolog Jerman.
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 1931, Stromer mengidentifikasi fosil tersebut sebagai milik Carcharodontosaurus, dinosaurus pemakan daging sepanjang 32 kaki atau sekitar 9,7 meter.
Baca Juga: Mengintip Koleksi Langka di Museum Zoologi Bogor: Dari Kerangka Paus Biru hingga Fosil Serangga
Namun, pada 1944, Perang Dunia II menghancurkan koleksi fosil tersebut. Serangan udara yang melanda Jerman merusak gedung Old Academy di Bavarian State Collection for Paleontology and Geology, tempat fosil tersebut disimpan.
Akibatnya, fosil-fosil tersebut hilang, sehingga hanya menyisakan catatan, ilustrasi, dan beberapa foto karya Stromer sebagai bukti keberadaan mereka.
Puluhan tahun berlalu tanpa petunjuk baru, Maximilian Kellermann, seorang mahasiswa program magister paleontologi, menemukan foto-foto yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Foto-foto tersebut menunjukkan fosil dari berbagai sudut dan memberikan detail yang tidak ada dalam catatan sebelumnya.
“Kami sangat terkejut dengan apa yang kami lihat dalam foto-foto bersejarah itu,” ujar Kellermann dikutip dari Miami Herald.
Bersama para ahli dinosaurus Oliver Rauhut dan Elena Cuesta, Kellermann menemukan bahwa fosil tersebut berbeda secara signifikan dari spesimen Carcharodontosaurus yang ditemukan di Maroko pada 1996.
Para peneliti menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah milik spesies baru yang belum pernah teridentifikasi. Spesies ini kemudian diberi nama Tameryraptor markgrafi.
Nama genusnya, Tameryraptor, berasal dari kata Mesir kuno ta-mery yang berarti tanah yang dicintai, dan kata Latin raptor yang berarti pencuri. Nama spesiesnya, markgrafi, diberikan untuk menghormati Richard Markgraf, kolektor fosil yang pertama kali menemukannya.
Baca Juga: Dunia Arkeologi Heboh, Fosil Ungkap Hobbit yang Lebih Kecil Pernah Hidup di Flores
Tameryraptor markgrafi diperkirakan hidup pada periode Kapur, sekitar 66–145 juta tahun lalu. Dinosaurus ini memiliki panjang tubuh sekitar 32 kaki dan dilengkapi dengan gigi simetris yang tajam.
Salah satu ciri khasnya adalah keberadaan tanduk kecil di antara lubang hidungnya, yang membedakannya dari Carcharodontosaurus saharicus.
Temuan ini menunjukkan bahwa fauna dinosaurus di Afrika Utara jauh lebih beragam daripada yang selama ini diketahui.
Para ahli menyarankan perlunya eksplorasi lebih lanjut di Bahariya Oasis untuk menemukan fosil-fosil baru yang mungkin dapat melengkapi gambaran tentang ekosistem dinosaurus di wilayah tersebut.
“Diduga, fauna dinosaurus di Afrika Utara jauh lebih beragam daripada yang selama ini kita perkirakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak hanya penggalian di lapangan yang penting bagi para paleontolog, tetapi juga penelusuran arsip-arsip lama,” ujar Rauhut.
“Namun, untuk penilaian yang lebih menyeluruh terhadap fauna dinosaurus predator dari periode Kapur di Bahariya Oasis, diperlukan pemulihan lebih banyak fosil dari lokasi tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Penemuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 1,5 Meter
Sumber : Miami Herald
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.