Para peneliti menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah milik spesies baru yang belum pernah teridentifikasi. Spesies ini kemudian diberi nama Tameryraptor markgrafi.
Nama genusnya, Tameryraptor, berasal dari kata Mesir kuno ta-mery yang berarti tanah yang dicintai, dan kata Latin raptor yang berarti pencuri. Nama spesiesnya, markgrafi, diberikan untuk menghormati Richard Markgraf, kolektor fosil yang pertama kali menemukannya.
Baca Juga: Dunia Arkeologi Heboh, Fosil Ungkap Hobbit yang Lebih Kecil Pernah Hidup di Flores
Tameryraptor markgrafi diperkirakan hidup pada periode Kapur, sekitar 66–145 juta tahun lalu. Dinosaurus ini memiliki panjang tubuh sekitar 32 kaki dan dilengkapi dengan gigi simetris yang tajam.
Salah satu ciri khasnya adalah keberadaan tanduk kecil di antara lubang hidungnya, yang membedakannya dari Carcharodontosaurus saharicus.
Temuan ini menunjukkan bahwa fauna dinosaurus di Afrika Utara jauh lebih beragam daripada yang selama ini diketahui.
Para ahli menyarankan perlunya eksplorasi lebih lanjut di Bahariya Oasis untuk menemukan fosil-fosil baru yang mungkin dapat melengkapi gambaran tentang ekosistem dinosaurus di wilayah tersebut.
“Diduga, fauna dinosaurus di Afrika Utara jauh lebih beragam daripada yang selama ini kita perkirakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak hanya penggalian di lapangan yang penting bagi para paleontolog, tetapi juga penelusuran arsip-arsip lama,” ujar Rauhut.
“Namun, untuk penilaian yang lebih menyeluruh terhadap fauna dinosaurus predator dari periode Kapur di Bahariya Oasis, diperlukan pemulihan lebih banyak fosil dari lokasi tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Penemuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 1,5 Meter
Sumber : Miami Herald
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.