A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Obat Hati

Kompas TV religi beranda islami

Obat Hati

Kompas.tv - 12 Maret 2020, 14:36 WIB
obat-hati
Berkata Wuhaib rahimahullah, Kami telah memperhatikan di dalam hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak mendapati ada sesuatu yang paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan dibandingkan bacaan Al Quran, memahami dan mentadabburinya. (foto: agung pribadi)
Penulis : Agung Pribadi

Dalam mengobati hati yang sakit, sedih, dan gelisah Ibrahim Al Khowash pernah berkata, obat hati itu ada lima:

Yang pertama yaitu :

1- Membaca Al Qur’an dan mentadabburinya (merenungkannya). Dalam tiap ayat dan bahkan lafadz Al-Qur’an tersembunyi mutiara hikmah yang amat berharga. Karena itu membaca Al-Qur’an dengan menjadikannya sebagai sebuah amalan untuk meraih pahala saja tidaklah cukup.

Al-Qur’an mengharuskan kita untuk dapat memahami, merenungkan, menyelami, serta menghayati pesan-pesannya. Al-Qur’an ibarat sebuah samudera yang luas. Di dalamnya terdapat mutiara-mutiara hikmah yang amat berharga dan dibutuhkan oleh hati kita agar dapat meraih kesuksesan dan kedamaian hidup dengan meraih berkahnya. Perintah membaca Al-Qur’an dengan tadabbur telah disebutkan di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
 

“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shad : 29).

2- Rajin mengosongkan perut (dengan menyukai berpuasa) Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151)

Dikatakan bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal. Kemudian dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan seperti tadi. Amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya. Oleh karena itu, amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan.

Kenapa bisa demikian? Ibnu Rajab Al Hambali –semoga Allah merahmati beliau- mengatakan, ”Karena puasa adalah bagian dari kesabaran”. Mengenai ganjaran orang yang bersabar, Allah Ta’ala berfirman,

 “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.”

3- Mendirikan shalat malam (shalat tahajud) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malamnya hingga tersisa sepertiga malam yang terakhir, Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni.’” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758)

Keutamaan sholat tahajud sangat luar biasa, yang membuat kita seharusnya termotivasi untuk membiasakan diri mengamalkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)

4- Merendahkan diri di hadapan Allah (dengan do'a dan dzikir) di akhir malam (waktu sahur) Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).

Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim,  16: 142)

5- Bermajelis (bergaul) dengan orang-orang sholeh. Manfaat bergaul dengan orang sholeh adalah kita mendapat kesempatan saling mengingatkan dalam kebaikan. Orang-orang yang sholeh mengetahui pentingnya saling mengingatkan dalam kebaikan. Inilah yang akan membuat kita lambat laun berubah menjadi seseorang yang berubah menjadi lebih baik jika banyak berteman dengan orang sholeh.

Seseorang juga bisa diangkat derajatnya lantaran ia bergaul dengan orang-orang yang baik dan shalih. Lihatlah bagaimana seekor anjing milik para pemuda yang shaleh dalam kisah Ashabul Kahfi, anjing tersebut bisa memperoleh derajat mulia (tidak seperti anjing-anjing pada umumnya) karena Allah Ta’ala menyebutnya dalam salah satu ayat suci di dalam Al Quran, Allah Ta’ala berfirman:

 “Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka menjulurkan kedua lengannya di muka pintu gua.” [QS. al-Kahfi: 18]

Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Berkah yang Allah turunkan kepada para pemuda Ashabul Kahfi pun turut meliputi anjing mereka. Anjing tersebut juga ikut mengalami apa yang dialami oleh para pemuda shaleh tersebut, yaitu ikut tertidur (dalam gua selama bertahun-tahun dalam penjagaan Allah). Hal ini merupakan keutamaan dari bergaul dengan orang-orang yang baik.

Bila kita amalkan hal tersebut di atas, niscaya kita akan merasakan kesejukan dan penyejuk hati. Itulah obat hati yang paling mujarab.

 

Wallahu a’lam bish-shawab




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x