Lantas Gus Baha menjelaskan soal metode berpikir yang seharusnya dimiliki seorang mukmin. Ini terkait surga dan neraka.
“Harusnya berpikir, aku mungkin masuk neraka, tapi aku bisa jadi mungkin masuk surga. Keduanya, antara surga atau neraka, sama-sama adalah soal ‘mungkin’,” kata Gus Baha.
Pengasuh ponpes Tahfidz Al-Qur’an itu lantas menepis anggapan jika surga itu lantaran hanya karena amal belaka.
“Lantas, ada yang berpikir. Padahal amal salehku banyak, kenapa kok tidak bisa masuk surga? ”papar Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Orang yang Menolak Jadi Kaya, Ini Kisahnya
Gus Baha menjelaskan bahwa masuk surga itu pada dasarnya bukan sekadar amal saleh belaka.
“Karena masuk surga tidak perlu banyak amal saleh. Hanya butuh rahmat Allah untuk masuk surga,” tambahnya.
Itulah yang harus diraih, kata Gus Baha, soal rahmat Allah. Beliau juga menjelaskan tentang pintu-pintu surga yang bisa dilalui seorang mukmin.
Beliau mengutip hadis tentang zikir ringan yang bisa diamalkan.
Zikir itu adalah Laaila illalah, yang bisa jadi pintu kita ke surga. Selain itu, kita harus benar-benar jadi mukmin yang menyerahkan semuanya kepada Allah, bukan hitung-hitungan soal amal belaka.
Itulah amalan ringan yang sebaiknya sering kita amalkan tiap hari, sehingga kelak mendapatkan rahmat dari Allah untuk bisa masuk ke surga-Nya. Amin.
Wallahu 'alam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.