JAKARTA, KOMPAS.TV - Nabi Muhammad dikenal karena sifat-sifatnya yang mulia. Kita sebagai umatnya dianjurkan untuk meneladani dan meniru sifat-sifat beliau. Bulan maulid Nabi menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk mencoba meneladani perilaku beliau. Meskipun harus diakui kita tidak akan pernah bisa 100 persen menyamai Nabi. Tapi setidaknya kita mencoba untuk mendekati sifat-sifat beliau.
Dalam diri Nabi Muhammad terdapat sebuah tuntunan bagi kehidupan sehari-sehari umat manusia. Mulai dari urusan ibadah hingga persoalan yang terkait dengan kehidupan sosial bermasyarakat.
Lagipula, mumpung Rabiul Awal atau bulan maulid Nabi belum usai, tentu saja kita ingin mendapatkan keberkahan dari beliau, bukan?
Nabi Muhammad SAW selalu mengutamakan akhlak dalam kehidupannya. Itulah kenapa Islam dapat berkembang hingga ke seluruh dunia.
Akhlak mulia yang menjadikan Nabi begitu dihormati, tidak hanya oleh orang-orang Islam tapi juga oleh mereka yang berasal dari agama-agama lain.
Rasul juga menegaskan, bahwa beliau diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki akhlak.
Rasul bersabda:
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab Syu’bil Iman dan Hakim).
Nah, ini bisa kita lakukan dengan senantiasa berbuat baik, ramah kepada sesama dan menghormati mereka yang berbeda pandangan dengan kita.
Akhlak adalah cerminan diri seorang muslim yang dapat dengan mudah dilihat orang.
Baca Juga: Bulan Maulid, Sepenggal Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad yang Bikin Meleleh
Jika ingin meniru Nabi, hal-hal kecil seperti mementingkan diri sendiri dibanding orang lain harus kita mulai hapus perlahan-lahan. Sebab, Nabi semasa hidupnya melakukan hal ini.
Ada banyak kisah terkait, salah satunya ketika Nabi enggan untuk merepotkan umatnya sekadar untuk makan dan lebih memilih perutnya lapar. Anda bisa membaca kisahnya dengan mengklik tautan di bawah ini.
Baca Juga: Maulid Nabi: Kisah Bunyi Gemertak di Perut Nabi Muhammad karena Batu Melilit di Perutnya
Untuk meniru sifat beliau, kita bisa memulai dari hal-hal yang kecil, misalnya, dengan tidak menyerobot antrean atau mendahulukan orang yang lebih tua ketika berjalan.
Meskipun Nabi Muhammad seorang Ummy (tidak bisa baca dan menulis), beliau adalah pembelajar yang tekun. Beliau pun menyuruh umat Islam untuk terus belajar, bahkan dalam bahasa Nabi, sampai ke negeri China, untuk menuntut ilmu.
Rasul bersabda tentang mereka yang gemar menimba ilmu pengetahuan. Para pencari ilmu yang gemar belajar, kata Nabi, kelak akan mendapatkan kemudahan ketika di akhirat.
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya." (HR. Muslim).
Itulah 3 perilaku sederhana Nabi Muhammad yang bisa kita tiru.
Semoga Allah senantiasa memberi keberkahan kepada kita di bulan maulid Nabi ini dan kelak mendapatkan syafaat dari beliau. Amin. Wallahu a’lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.