JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana bisa seseorang biasa berjalan-jalan di atas air? Hal ini terkait dengan Ulama dan sufi bernama Dzun Nul Al-Mishri yang begitu terkenal pada abad ketiga Hijriah.
Cerita ini dinukil dari kitab ‘uyun al-Hikayat Min Qashash ash-sholihin wa Nawadir az-Zahidin karya Imam Ibnul Jauzi. Dzun Nul Al-Mishri mengisahkan perjalanan spiritual yang membentuk dirinya hingga saat ini.
Dulu, kata beliau, ia merupakan seorang berandalan, gemar maksiat dan bersenang-senang. Hingga ia taubat dan hendak pergi ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan laut, ia bertemu sosok pemuda dengan wajah yang berseri-seri, tapi dengan baju seadanya.
Ketika itu, Dzun cuma membawa bekal sedikit. Tampaknya pemuda itu juga serupa. Lalu, seorang penumpang kehilangan uangnya dan menyuruh kapal dihentikan. Petugas melakukan interogasi satu persatu.
Semua orang pun diperiksa sampai ke pemuda itu. Tampaknya, para petugas mencurigainya kerena terlepas dari wajahnya, ia memang tampak lebih miskin dari yang lain. Pemuda itu pun melompat dari atas kapal dan duduk di atas ombak. Ombak itu ibarat sajadah baginya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Jadi Maling Harta Umat: Didoakan Masuk Surga, Malah Kejeblos ke Neraka
Orang-orang di kapal pun kaget. Heran, seakan tidak percaya apa yang ia lihat. Kok bisa pemuda itu duduk bersila di atas air, di atas ombak.
Dzun al-Mishri pun keheranan. Ia melihat pemuda itu berucap,”Ya Allah, mereka menuduhku mencuri barangnya. Hamba bersumpah, Wahai Kekasihku, kiranya Engkau memperbolehkan, aku akan meminta semua binatang laut di sini untuk mengeluarkan Mutiara ke permukaan laut melalui mulutnya (untuk dikasih ke orang-orang di perahu).”
Seketika itu, Dzun Al-Mishri dan orang-orang di kapal melihat binatang-binatang laut menyembulkan kepalanya. Mulut binatang-binatang itu mengeluarkan mutiara dan mengelilingi kapal. Orang itu lalu meloncat dari ombak dan berjalan di atas air menuju kapal.
Ia berjalan dia atas air seperti halnya manusia berjalan di atas jalanan tanah. Sambil berjalan, ia melafadzkan sebuah dzikir, sebuah kalimat dari Al-fatihah surat ke-5.
Iyyaku na’budu waiyya ka nastaain
Artinya: hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
Orang itu terus berjalan di atas air dan melafadzkan zikir di atas hinga menghilang dari pandangannnya. Peristiwa ini begitu membekas di hati Dzun al-Mishri hingga membuatnya senantiasa berpikir dan merenung.
Keajaiban dari Allah itu begitu nyata dan terjadi ketika orang itu orang itu dekat dengan-Nya. Wallahu a’lam bisshowab.
Baca Juga: Kisah Masuk Surga karena Seekor Burung
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.