A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Dikira KKB, 2 Warga Tewas Tertembak di Area Freeport Indonesia

Kompas TV regional berita daerah

Dikira KKB, 2 Warga Tewas Tertembak di Area Freeport Indonesia

Kompas.tv - 14 April 2020, 19:30 WIB
dikira-kkb-2-warga-tewas-tertembak-di-area-freeport-indonesia
Ilustrasi jenazah (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Dua warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua bernama Eden Armando Debari dan Ronny Wandik tewas tertembak di Mile 34, Area PT Freeport Indonesia. Diduga, keduanya tewas tertembak dalam operasi Satgas TNI di area PT Freeport Indonesia.

Sebuah laporan yang beredar, kedua korban tewas disebut merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tewas dalam kontak tembak dengan aparat TNI Satgas YR 712 dan YR 900. Dalam laporan yang sama disebut ditemukan barang bukti berupa 7 butir amunisi. 

Namun, hal itu kemudian dibantah pihak keluarga kedua korban. Pihak keluarga korban meminta laporan yang beredar itu diralat. Sebab, kedua korban bukan bagian dari KKB seperti yang dituduhkan.

Mewakili pihak keluarga, Karel Imingkawak, mengatakan pihaknya sangat menyesali terjadinya peristiwa tersebut. Kejadian ini begitu menyakiti hati keluarga, karena keduanya ditembak saat mencari ikan di kali Mile 34.

Baca Juga: Rumah Persembunyian KKB Ternyata Milik Karyawan PT Freeport Indonesia

Karel menambahkan, keduanya yang tinggal bertetangga selama ini tidak pernah berbuat macam-macam, apalagi bergabung dengan KKB.

"Keduanya kala itu hanya mencari ikan di kali Mile 34," kata Karel di RSUD Mimika, Selasa (14/4/2020).

Menurut Karel, pihak keluarga meminta siapa pun yang bertugas saat itu, mulai dari pimpinan sampai bawahan segera diproses secara hukum dan dipecat secara tidak terhormat. Pasalnya, personel yang melaksanakan tugas saat itu dinilai tidak menerapkan SOP sebagaimana mestinya.

"Mereka tidak menerapkan SOP, karena terbukti melakukan penembakan sembarangan terhadap masyarakat sipil," ujar Karel.

Sementara itu, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI, Herman Asaribab, bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, bertemu keluarga dan kerabat korban di kamar jenazah RSUD Mimika.

Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Markas Persembunyian KKB, Berawal dari Interogasi Penyuplai Amunisi

Kedua jendral bintang dua ini menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab berjanji akan melakukan investigasi atas dugaan insiden salah tembak tersebut.

"Ada petugas yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan investigasi, sehingga bisa kita selesaikan dan tentu saja ada proses hukum yang berjalan," kata Pangdam Herman.

Kedua jenazah sudah diambil pihak keluarga Selasa (14/4/2020) sore, dan kini disemayamkan di rumah duka di Distrik Kwamki Narama.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x