Kompas TV internasional kompas dunia

Kepala Keamanan Presiden Korea Selatan yang Halangi Penahanan Yoon Suk-yeol Mundur dari Jabatannya

Kompas.tv - 10 Januari 2025, 18:55 WIB
kepala-keamanan-presiden-korea-selatan-yang-halangi-penahanan-yoon-suk-yeol-mundur-dari-jabatannya
Kepala Dinas Keamanan Presiden Park Jong-joon tiba di Markas Besar Investigasi Gabungan di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 10 Januari 2025. (Sumber: Lim Hwa-young/Yonhap via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

SEOUL, KOMPAS.TV — Kepala Layanan Keamanan Presiden Korea Selatan, Park Jong-joon, mengundurkan diri pada Jumat (10/1/2025) di tengah kontroversi yang melibatkan upayanya menghalangi penahanan Presiden Yoon Suk-yeol. 

Park mundur setelah menghadiri pemeriksaan polisi terkait dugaan penghalangan upaya penahanan Yoon Suk-yeol. 

Dalam keterangannya, Park menyebut tugas utamanya adalah melindungi presiden, namun ia mengaku prihatin atas potensi bentrokan fisik antara lembaga negara. 

Baca Juga: Kisruh Penangkapan Presiden Yoon Suk-yeol, KPK Korea Selatan Minta Polisi yang Lakukan Penahanan

"Saya berharap penyelidikan ini dapat berjalan tanpa insiden kekerasan," ujarnya dikutip dari The Associated Press.

Seperti yang diketahui, Presiden Yoon Suk-yeol menjadi sorotan setelah mengumumkan darurat militer singkat pada 3 Desember 2024. 

Langkah itu dinilai sebagai upaya pemberontakan oleh parlemen yang kemudian memakzulkan Yoon pada 14 Desember. 

Namun, upaya pertama untuk menahan Yoon gagal karena dihalangi oleh Layanan Keamanan Presiden.  

Sejak itu, kediaman resmi presiden di Seoul berubah menjadi benteng. Barikade kawat berduri dan kendaraan keamanan menghalangi akses ke lokasi.

Layanan Keamanan Presiden berdalih bahwa tindakan mereka sah sesuai mandat perlindungan presiden, tetapi sejumlah pakar hukum menyebut langkah tersebut melampaui batas kewenangan.   

Pengunduran diri Park terjadi di tengah ketegangan antara Layanan Keamanan Presiden dan Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO). 

Pejabat sementara, Wakil Perdana Menteri Choi Sang-mok, menyampaikan penyesalan atas bentrokan antarlembaga. 

Ia mendesak parlemen untuk menyepakati pembentukan tim penyelidik independen guna menghindari konflik lebih lanjut. 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x