Kompas TV regional sumatra

Kakak Ipar Diduga Beri Minuman Beracun ke Adik, Polisi Temukan Mutasi Pembelian Racun Ikan

Kompas.tv - 20 Desember 2024, 23:13 WIB
kakak-ipar-diduga-beri-minuman-beracun-ke-adik-polisi-temukan-mutasi-pembelian-racun-ikan
Ilustrasi racun (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

"Setelah itu, tersangka RA sengaja membiarkan korban tergeletak di kamar mandi kurang lebih 2 jam, dengan keadaan korban tidak bernyawa hingga akhirnya memindahkan jasad korban ke tempat tersembunyi, dengan diseret yang menyebabkan luka di bagian kaki dan punggung korban," bebernya.

Tersangka terancam dijerat dengan Pasal 76 C Pasal 80 Ayat (3) UU No 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 340  Tentang pembunuhan berencana.

Baca Juga: Terungkap Motif Perempuan di Palembang Tega Racuni Adik Ipar hingga Tewas, Terancam Hukuman Mati

"Untuk undang-undang perlindungan anak, tersangka terancam dijerat hukuman maksimal 15 tahun penjara. Sedangkan untuk 338 paling lama 15 tahun penjara dan Pasal 340 paling lama 20 tahun penjara," ujarnya, Jumat (20/12/2024).

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan motif RK memberi minuman beracun pada ANF. Menurutnya, pelaku memiliki dendam dan sakit hati terhadap ibu mertuanya.

"Motif dari peristiwa tindak pidana pembunuhan ini adalah dendam dan sakit hati karena adanya cerita yang kurang baik di antara keluarga tersebut, baik tersangka dengan ibu mertuanya maupun dengan adik iparnya."

Sementara tersangka mengaku menyesal atas perbuatannya. Menurutnya, ia melakukan tindakan itu karena dalam tiga hari terakhir korban sering menghinanya.

"Sumpah tidak ada niat saya untuk membunuh, Pak. Hanya ingin menyakiti badan adik ipar saya saja. Aku tidak menyangka kejadian seperti ini," tambah Rika.

RK  juga mengungkapkan bahwa setelah menikah dengan suaminya Yuda alias YD, dia merasa tidak mendapat dukungan dari keluarga suami, yang membuatnya tertutup.

"Ketidakdukungan dari keluarga suami membuat saya tertutup," kata dia.


 




Sumber : tribunnews.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x