Ia juga mengaku bingung harus bersikap bagaimana, serta bersedia melakukan apa pun asalkan sang ayah tak lagi dihujat.
"Aku harus ngapain ya, Pa? Aku bingung harus ngapain lagi. Aku mau melakukan apa pun asal Papa enggak disalahin sama orang-orang, biar Papa enggak dihujat lagi," urai EL.
"Kalau aku bisa gantiin posisi Papa sekarang, biar aku aja yang dihujat orang-orang di sosmed," lanjutnya.
4. Kehilangan sosok ayah
Siswa salah satu sekolah di Surabaya itu juga merasa kehilangan sosok ayah, sebab selama ini kehadiran Ivan sebagai ayah begitu terasa.
Menurutnya, Ivan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya.
"Aku lebih rela dipanggil pudel seumur hidup daripada lihat Papa masuk penjara lagi."
"Sekarang aku kehilangan sosok Papa yang selalu jaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan terbaik untuk keluarga kita," ucap EL.
5. Merasa tak bisa banggakan orang tua
Selain kehilangan sosok ayah, EL juga merasa dirinya belum bisa membanggakan orang tua.
Bahkan, menurut EL, ia justru menjebloskan sang ayah ke dalam penjara karena membelanya.
"Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua, tapi malah Papa masuk penjara karena membela aku," ungkap dia.
Baca Juga: Pemilik Valhalla Protes Pemblokiran Rekening Dikaitkan Ivan Sugianto, PPATK Sebut Sesuai Aturan
"Sekarang aku cuma bisa berdoa sama Tuhan biar Tuhan bisa jaga Papa di dalam sana, sama biar Tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya, Pa. Papa yang sabar ya," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan Ivan sebagai tersangka kasus dugaan persekusi setelah ia meminta seorang siswa berinisial ET, bersujud dan menggonggong, viral di media sosial.
Kasus ini bermula saat ET mengejek rambut anak Ivan, EL, saat keduanya bertanding basket.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.