BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Momentum Pekan Kebudayaan Aceh yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali ini selalu dinanti masyarakat Aceh. Ada banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan pagelaran PKA ke delapan tahun ini, salah satunya adalah pawai kapal hias di Muara Krueng Aceh.
Sedikitnya 18 kabupaten kota se-Aceh memamerkan hasil modifikasi kapal mereka untuk dipertunjukkan kepada masyarakat Aceh di sepanjang tanggul Muara Krueng Aceh.
Adapun kapal yang dihias mengangkat tema sejarah Aceh Bandar Darussalam yang terkenal sebagai pusat perdagangan rempah dunia. Seperti Aceh Barat, memodifikasi kapal Teuku Umar yang terkenal sebagai pejuang laut di Samudera Hindia. Bandar Meulaboh itu kerap disinggahi sebagia pusat perdagangan rempah. Tak lupa meriam kuno khas eropa menghiasi geladak kapal.
Iring-iringan kapal hias ini juga menampilkan berbagai modifikasi seperti kapal sitaan Portugis, kapal pengangkut rempah, hingga armada laksamana Cheng Ho.
Aceh Selatan juga tak kalah saing, mereka memamerkan kapal bermoncong naga serta dikenal sebagai daerah penghasil pala terbesar se Aceh. Begitu juga dengan Aceh Jaya, yang memamerkan kapal mereka bertuliskan kapal Nisero. Dalam sejarahnya kapal Nisero adalah milik eropa yang disita panglima asal Teunom, Aceh Jaya.
Masyarakat sangat antusias mengabadikan momen pawai kapal hias yang tidak bisa mereka lihat setiap hari. Bahkan mereka rela menunggu kapal hias berlayar di sepanjang jembatan peunayong menuju jembatan simpang lima banda aceh.
Selain pawai kapal hias, masyarakat juga bisa mengunjungi anjungan budaya yang ada di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh yang akan dibuka hingga 11 November mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.