"Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi," ujarnya.
Sebagai informasi, A awalnya mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan diangkat.
Namun, usai operasi, kondisi A terus menurun, sempat mengalami henti napas dan henti jantung. A kemudian dirawat di ruang intensif.
Selanjutnya, beberapa hari kemudian, tim dokter mendiagnosis A mengalami mati batang otak.
Tanggapan RS Kartika Husada Jatiasih
Pihak RS Kartika Husada Jatiasih melalui perwakilannya, Rahma Indah Permatasari, mengatakan operasi amandel A yang dilakukan pada Selasa, 19 September 2023, sudah sesuai prosedur.
Namun, kata dia, terjadi hal yang tidak diinginkan usai operasi.
"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar. Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ujarnya, Jumat (29/9/2023), dikutip Kompas.com.
Menurut dia, salah satu risiko pembiusan pada tindakan operasi adalah terjadinya henti napas seperti yang dialami A.
"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernapas normal dan perawatan dilanjutkan di ruang intensive," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Pihaknya, kata dia, sudah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin, namun kondisi A terus menurun.
Baca Juga: Pasca Operasi Amandel, PMI Koma Di Polandia
"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.