LUMAJANG, KOMPAS.TV - Kondisi darurat mendera Kabupaten Lumajang, Jawa Timur setelah Banjir Lahar Dingin Semeru melanda daerah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lumajang pun menyiapkan satu dapur umum dan 12 titik pengungsian bagi korban banjir lahar dingin.
Taruna Siaga Bencana (Tagana) dilaporkan menyiapkan 761 nasi bungkus untuk dibagikan ke para pengungsi.
Baca Juga: Banjir Genang 6 Kecamatan, Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Seperti diungkapkan Petugas Tagana, Eko, nasi bungkus itu akan diberikan kepada para pengungsi sehari tiga kali.
“Sementara dapur umum ada satu di Balai Desa Jarit. Kita sediakan 761 nasi bungkus untuk 12 titik pengungsian,” kata Eko, Sabtu (8/7/2023).
Ia pun mengatakan saat ini kebutuhan dapur umum sudah dipastikan tercukupi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung dari Jumat (7/7/2023).
Status ini ditetapkan karena banjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang enam kecamatan di Lumajang.
Akibatnya, akses jalan juga tertutup longsor, serta sejumlah jembatan gantung terputus karena dihantam banjir lahar dingin.
Baca Juga: Longsor dan Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Buat Akses Jalan dan Jembatan di Lumajang Lumpuh
Status tanggap darurat bencana tersebut diungkapkan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Hag.
“Saya sudah menetapkan tanggap darurat 14 hari. Tadi sudah saya tanda tangani dan saya tunjuk Pak Sekda untuk memimpin satgas,” ujar Thoriq.
Bedasarkan data semenjata, banjir lahar dingin melanda enam kecamatan, yakni Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursasi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.