Setiap harinya, lanjut dia, hewan ternak yang masuk untuk dijualbelikan sampai 300 ekor hewan ternak.
"Sekitar tiga ratusan hewan yang masuk rata-rata yang laku sampai 80 hingga 90 ekor," ucap dia.
UPTD Pasar Hewan Ternak Ambarketawang menyiapkan tiga dokter hewan untuk memantau kesehatan ternak dan mencegah penyebaran penyakit.
"Asal hewan dari DIY tapi keluarnya ke Jateng dan Jatim. Untuk memastikan kesehatan setelah ada pemeriksaan kita bisa mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk memastikan ternak itu dinyatakan sehat," jelasnya, dikutip Kompas.com.
Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo optimistis kebutuhan hewan ternak saat Iduladha di wilayahnya dapat terpenuhi.
Menurutnya, perkembangan tiap harinya jumlah hewan ternak di Sleman sekarang kurang lebih 5.300 ekor dan kambing 5.000 ekor.
Baca Juga: Sama Seperti Arab Saudi, Australia Tetapkan Iduladha Jatuh pada 28 Juni 2023
"Insya Allah nanti terpenuhi," kata dia.
Pihaknya, kata Kustini, telah meminta penambahan jumlah personel dokter hewan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengantisipasi penularan penyakit hewan ternak.
"Dibantu kedokteran UGM. Ini nanti ada dokter yang keliling. Ada tiga dokter hewan dari Kabupaten Sleman. Dokternya banyak sekali dibantu dari UGM," katanya.
Pihaknya juga meminta para dokter hewan tersebut untuk memantau hewan ternak yang dijual di pasar hewan tiban atau dadakan.
Hewan yang dijual di pasar tiban ini, menurut dia, sudah menjalani karantina terlebih dahulu.
"Sudah karantina jadi nanti sudah dilihat sehat atau tidaknya. Kalau tidak sehat nanti tidak bisa masuk Sleman," jelasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.