"Beruntung tidak ada anggota keluarga yang terluka meskipun ada anggota keluarga yang tertimpa daun pintu yang jebol akibat adanya ledakan bubuk petasan di depan rumah," kata Sunarti, Senin (10/4) dilansir dari Antara.
Warga lain, Adi Suyatno mengatakan, dua korban luka awalnya hendak mencari ember bersama satu anak lain berinisial Q.
Tiga anak itu bermaksud menggunakan ember tersebut sebagai tongtek atau alat musik yang biasanya digunakan untuk membangunkan sahur.
Adi mengatakan, saat anak-anak tersebut hendak mengambil ember di dekat bangunan SD di Desa Kedungmalang, tiba-tiba benda tersebut meledak.
Sontak, ledakan itu membuat dua anak terluka, sementara Q selamat.
Baca Juga: Biddokkes Polda Jawa Tengah Sudah lakukan Konstruksi Wajah Korban Ledakan Petasan di Magelang
Selain itu, ada lima rumah warga, satu masjid, dan satu gedung sekolah yang rusak imbas dari ledakan itu.
Rumah Sunarti menjadi bangunan dengan kerusakan terparah dibandingkan dengan bangunan-bangunan lainnya.
Empat rumah warga lainnya ada yang rusak pada bagian genteng dan dinding rumah yang terbuat dari kayu.
Bangunan masjid dan sekolah juga hanya mengalami kerusakan ringan.
Bubuk diduga bahan petasan tersebut, kata Adi, milik tetangganya yang informasinya mau dibuang ke sungai.
Namun, saat ditinggal sebentar ke dalam rumah, ternyata bubuk itu sudah meledak.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.