Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 265
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang turis asing mengamuk saat upacara adat Melasti di Kuta Selatan, Bali.
Sebagai informasi, Melasti merupakan upacara penyucian diri yang dilakukan oleh seluruh umat Hindu di Bali guna menyambut Hari Raya Nyepi.
Dalam video tersebut, tampak seorang turis asing yang duduk di atas motor tiba-tiba menyerang pecalang atau petugas keamanan. Beberapa pecalang yang lain pun terlihat melerai.
Baca Juga: Kemarahan Warga Bali ke Turis Rusia Jadi Perhatian Media Barat, Soroti Ulah Buruk Mereka
Akun Twitter @Heraloebss menjelaskan bahwa turis asing itu mengamuk lantaran diminta melambatkan kendaraannya saat ada prosesi upacara adat Melasti.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengonfirmasi kebenaran video tersebut. Insiden itu melibatkan pecalang dan turis asing di pintu keluar Pantai Labuan Sit, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
"Pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2023 sekira pukul 16.00 WITA setelah kegiatan upacara Melasti," kata Stefanus kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2023).
Stefanus menjelaskan, Polda Bali sudah mendapatkan keterangan dari tiga orang saksi, yakni sopir, juru adat, dan pecalang. Sayangnya, identitas dan tempat tinggal turis asing itu belum diketahui.
"Sementara dari saksi-saksi dan masyarakat setempat, tidak ada yg mengenali bule tersebut. Baik nama atau tempat tinggal si bule tersebut. Diduga bule datang dari luar Desa Pecatu karena keduanya menggunakan helm," jelas Stefanus.
Baca Juga: Pemilik Rental Motor Risau dengan Larangan Turis Asing Sewa Motor
Menurut keterangan dari salah satu pecalang, Ketut Arnawa, keributan itu terjadi setelah upacara Melasti. Orang-orang sudah meninggalkan lokasi dan hendak menuju kendaraan masing-masing.
Saat itu, Ida Betara Sesuhunan atau iring-iringan proses akan menuju pura desa menggunakan truk. Para pecalang pun memberhentikan arus kendaraan yang melintas, tidak terkecuali dua turis asing yang mengendarai motor.
Sayangnya, dua turis yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan itu protes. Turis perempuan pun turun dari motor sembari menggerutu, berusaha menerobos iring-iringan Ida Betara Sesuhunan.
Turis laki-laki pun berteriak, “Don’t touch my girlfriend (Jangan sentuh pacarku)!” Dia pun menyerang salah seorang pecalang yang diduga menyentuh pacarnya.
Baca Juga: Turis Asing Overstay di Bali Kerja Serabutan, Jadi Fotografer hingga Jual Sayur
Namun demikian, berdasarkan keterangan saksi, tidak ada pecalang yang menyentuh turis asing itu.
“Pihak pecalang merasa tidak ada menyentuh kekasih dari tamu atau bule tersebut,” jelas Stefanus.
Beruntung, orang-orang sekitar berhasil menenangkan turis asing yang mengamuk itu sehingga keributan mereda. Kedua turis itu pun meninggalkan lokasi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.