Menurut keterangan dari salah satu pecalang, Ketut Arnawa, keributan itu terjadi setelah upacara Melasti. Orang-orang sudah meninggalkan lokasi dan hendak menuju kendaraan masing-masing.
Saat itu, Ida Betara Sesuhunan atau iring-iringan proses akan menuju pura desa menggunakan truk. Para pecalang pun memberhentikan arus kendaraan yang melintas, tidak terkecuali dua turis asing yang mengendarai motor.
Sayangnya, dua turis yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan itu protes. Turis perempuan pun turun dari motor sembari menggerutu, berusaha menerobos iring-iringan Ida Betara Sesuhunan.
Turis laki-laki pun berteriak, “Don’t touch my girlfriend (Jangan sentuh pacarku)!” Dia pun menyerang salah seorang pecalang yang diduga menyentuh pacarnya.
Baca Juga: Turis Asing Overstay di Bali Kerja Serabutan, Jadi Fotografer hingga Jual Sayur
Namun demikian, berdasarkan keterangan saksi, tidak ada pecalang yang menyentuh turis asing itu.
“Pihak pecalang merasa tidak ada menyentuh kekasih dari tamu atau bule tersebut,” jelas Stefanus.
Beruntung, orang-orang sekitar berhasil menenangkan turis asing yang mengamuk itu sehingga keributan mereda. Kedua turis itu pun meninggalkan lokasi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.