JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjadi pemimpin bukan berarti kita hanya mengatur jalannya tim. Sebelum menjadi pemimpin, kita perlu memiliki sikap-sikap yang mencerminkan wibawa seorang pemimpin.
Ada beberapa karakteristik yang membedakan sosok pemimpin dengan bos. Dalam siniar Obsesif episode “Menjadi Pemimpin yang Jujur dan Otentik” dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8EP9 disebutkan salah satunya adalah memiliki sifat otentik. Lantas, apakah maksud dari kata otentik ini?
Mengutip Forbes, istilah ini bukan merupakan konsep baru karena telah ada sejak tahun 1960-an. Namun, ia baru booming pada tahun 2003, tepatnya ketika Bill George menerbitkan bukunya berjudul Authentic Leadership.
Kepemimpinan otentik adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada perilaku pemimpin yang transparan dan etis. Selain itu, pemimpin dengan tipe ini mendorong anggota timnya untuk secara terbuka beropini untuk membuat suatu keputusan.
Jadi, kepemimpinan jenis ini bukan berfokus pada memperbaiki ‘persona diri’ agar terlihat berbeda, melainkan harus bisa memberi ruang bagi orang-orang dalam timnya. Itu sebabnya, orang dengan tipe kepemimpinan buldozer merupakan musuh utama bagi tipe ini.
Kepemimpinan otentik memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang suatu tim dan para anggota timnya. Melalui kepemimpinan ini, para pemimpin akan mendorong anggota tim untuk berkontribusi aktif hingga mereka mampu mengeluarkan bakatnya.
Baca Juga: Growth Mindset: Kekuatan Pola Pikir untuk Bertumbuh
Pemimpin akan membuat anggota tim untuk aktif melakukan tugasnya secara maksimal. Hasilnya, harga diri dan kepercayaan anggota tim pun akan meningkat karena sang pemimpin mempercayai kinerja mereka.
Tak semua pemimpin bisa digolongkan menjadi pemimpin yang otentik. Mengutip Better Up, ada beberapa karakteristik utama seorang pemimpin otentik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.