MAKASSAR, KOMPAS.TV - MFS alias Dewa (11), bocah korban pembunuhan di Makassar adalah sosok pekerja keras oleh lingkungannya. Apalagi, ia dikenal sebagai sosok anak yang pekerja keras.
Usai pulang sekolah, Dewa jadi korban pembunuhan dan Penculikan Anak di Makassar pada Selasa lalu itu ternyata kerap bantu orang tua. Salah satunya jadi tukang parkir usai bersekolah.
Selain itu, ia juga kerap yambi jadi buruh angkat-angkat barang di Pasar Toddopuli. Itu dilakukan 3 tahun terakhir, sejak usia berusia delapan tahun.
Sahabat sesama tukang parkir Dewa, Emi (32) mengisahkan bagaimaa sosok Dewa yang gemar membantu, serta kaget ketika mendengar ia jadi korban pembunuhan oleh remaja.
"Lama dia (Dewa) parkir-parkir disini, ada tiga tahun lebih kayaknya. Karena saya saja di sini baru setahun parkir-parkir," kata Emi (32) saat ditemui di halaman parkir minimarket, Jl Batua Raya, Makassar, Rabu (11/1/2023).
Jadi juru parkir, lanjut Emi dijalani Dewa sekitar empat jam dalam sehari.
"Kalau datang habis magrib biasanya pulang jam 11 sampai ini toko (minimarket) tutup," tambah Emi dilansir dari Tribun Makassar.
Baca Juga: Massa Ngamuk Rusak Rumah 2 Remaja yang Culik dan Bunuh Bocah SD di Makassar
Dewa pun bisa mengantongi Rp30 ribu sampai Rp50 ribu perhari.
"Kalau sekolahnya masuk siang, pagi-pagi dia ke pasar angkat-angkat barang. Kalau masuk pagi, biasa siang dia tetap ke pasar juga angkat-angkat barang," bebernya.
Hasil kerja kasar itu, lanjut Emi dilakoni Dewa demi membantu kebutuhan dapur keluarganya.
Sumber : Kompas TV/tribun makassar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.