Sementara itu, tetangga Emi, Samsiah bercerita bahwa korban penculikan di Makassar itu sudah lama ditinggal ibunya merantau ke Malaysia.
Ia pun hidup bersama ayahnya Kamrin (38) di rumah sang nenek Aminah (60).
"Dia (Dewa) itu sering bantu-bantu untuk beli ikan, beras neneknya kasihan. Hasil parkir-parkir sama angkat-angkat barangnya," ucap tetangga Dewa, Samsiah (50).
Baca Juga: Keluarga Bocah Korban Penculikan dan Pembunuhan di Makassar Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Samsiah pun mengaku turut merasa kehilangan atas tewasnya bocah kelas lima SD itu.
"Sopan sekali itu anak kasihan, suka menyapa orangnya," ucapnya
Sebelumnya seperti diberitakan, Dewa meninggal dan ditemukan terbungkus plastik dengan kondisi kaki terikat di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Maros, Selasa kemarin.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mengungkapkan dua pelaku penculikan tersebut yakni juga anak yang masih di bawah umur, masing-masing berinisial AD (17) dan MF (14).
Kombes Budhi mengungkapkan dua remaja tersebut nekat menculik dan membunuh Fadli karena tergiur keuntungan setelah melihat iklan di internet tentang penjualan organ tubuh manusia.
"Tidak ada sindikat penjualan organ tubuh, kedua pelaku ini masih pelajar dan tergiur dengan iklan di internet," kata Kombes Budhi saat merilis kasus tersebut di Makassar pada Selasa (10/1)
Sumber : Kompas TV/tribun makassar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.