Sebagai upaya antisipasi menghindari longsor susulan, para penghuni rumah tersebut mengungsi ke rumah kerabat mereka.
"Saat ini bapa Sutisna (43) beserta keluarga dan Ade Ridwan (29) beserta keluarganya mengungsi di rumah ibu Rosnaeni yang masih berada di RT 03 RW 10," lanjut Duddy.
Titik longsor kedua berada di Perumahan The Awani Residence, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah.
Di lokasi itu, tembok penahan tanah (TPT) ambruk akibat debit air sungai Cihaur yang meluap.
"Akibat kejadian tersebut jalan lingkungan sepanjang 10 meter amblas.”
Duddy menyebut, pihak pengembang telah mengerahkan alat berat berupa excavator untuk memperbaiki jalan amblas dan normalisasi sungai.
Titik longsor ketiga berada di Kampung Cibangkonol RT 01 RW 04, Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat. Di sini, longsor mengakibatkan jalan antarkampung terputus.
Longsor diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Cipatat sehingga mengakibatkan tebing jalan sepanjang 8 meter dan tinggi 3 meter, runtuh.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Tengah Malam di China Tewaskan 65 Orang dan Picu Tanah Longsor
"Sehingga jalan gang antarkampung tak bisa dilewati kendaraan roda dua dan material tanah masuk ke satu rumah warga," jelas Duddy.
Duddy mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi bencana terlebih saat hujan deras dengan durasi panjang.
"Cuaca ekstrem bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, warga tetap waspada terhadap potensi bencana yang bisa datang kapan saja," tuturnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.