Wabah PMK, RPH Pastikan Hewan yang Disembelih Sehat

SEMARANG, KOMPAS.TV - Melalui surat edaran Pemerintah Kota Semarang tentang pelaksanaan penjualan dan penyembelihan hewan kurban di situasi wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK, Pemerintah Kota Semarang menyarankan penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah potong hewan, dengan memperhatikan kapasitas pemotongan dan hewan kurban.

Kesiapan dari rumah potong hewan atau RPH Kota Semarang sendiri meliputi tempat sterilisasi dan penerapan biosecurity untuk pihak yang terlibat dalam proses pemotongan hewan kurban. Kandang untuk hewan sakit dan hewan sehat pun tempatkan secara terpisah. Untuk sapi yang terkena virus PMK dilakukan karantina selama 14 hari. Sedangkan untuk hewan yang sakit bukan karena terkena virus PMK dilakukan perawatan dan karantina secara berkala.

Tempat penyembelihan hewan berada terpisah dengan kandang dan selalu dijaga kebersihannya. Penyemprotan air kaporit pada tempat penyembelihan hewan dilakukan setiap hari di waktu pagi.

"Kita sudah menyiapkan lokasi, menyiapkan tenaga kerja yang cukup untuk masyarakat Semarang melakukan penyembelihan hewan kurban. Karena di dalam surat edaran ini juga disampaikan bahwa, ada baiknya pemotongan dilakukan di RPH. Mengingat fasilitas yang ada di RPH, dan juga untuk melokalisir dari penyebaran virus itu sendiri," ungkap Ika Nurawati, Kepala Unit RPH dan BHP Kota Semarang.

Mengingat kapasitas rumah potong hewan dibatasi, pemotongan hewan kurban juga diperboleh dilakukan di masjid setempat dengan syarat tertentu, yakni panitia kurban wajib melaporkan kepada Dinas Pertanian Kota Semarang melalui website yang telah disediakan. Apabila menemukan hewan kurban yang menunjukkan gejala sakit atau diduga sakit, maka panitia kurban wajib melapor ke Dinas Pertanian Kota Semarang.

#rph #semarang #pmk