Kompas TV regional sosial

Seperempat Sampah Kota Pariaman Selama Ramadan Disumbang dari Perdagangan Takjil

Kompas.tv - 25 April 2022, 13:36 WIB
seperempat-sampah-kota-pariaman-selama-ramadan-disumbang-dari-perdagangan-takjil
Truk pembawa sampah di Kota Pariaman, Sumbar melintas di jalan raya protokol di daerah itu untuk mengangkut sampah dari tepi jalan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

PARIAMAN, KOMPAS.TV – Menjelang Lebaran 2022, jumlah sampah di wilayah Kota Pariaman, Sumatera Barat meningkat menjadi sekitar 40 ton per hari. Padahal pada hari biasa jumlahnya 20 hingga 30 ton per hari.

"Produksi sampah rumah tangga masih normal, peningkatan terjadi karena produksi sampah kafe dan pedagang takjil. Produksi sampah terbesarnya dari kelapa muda," ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman Feri Andri di Pariaman, Senin (25/4/2022), dilansir dari Antara.

Ia mengatakan sampah dari takjil tersebut tidak saja berasal dari kafe yang menyediakan paket berbuka puasa, tetapi juga pedagang kaki lima yang lokasi berjualan tersebar di Pariaman.

Ia menyampaikan penanganan sampah dari kafe masih dapat dikoordinasikan dengan pengusaha sehingga petugas kebersihan dapat mengangkut sampahnya secara mudah.

Baca Juga: Gerakan Inovasi Tuntaskan Sampah

Sementara, terkait dengan penanganan sampah dari pedagang kaki lima musiman sulit dikoordinasikan karena jumlahnya bertambah banyak menjelang Lebaran.

"Pedagang kaki lima ini masih banyak yang tidak memahami kondisi petugas, mereka mengisi satu karung penuh dengan sampah kelapa muda, tentu berat dan tidak terangkat oleh petugas," jelasnya.

Ia berharap, ada kerja sama yang baik antara pedagang dengan petugas kebersihan untuk mewujudkan kebersihan Kota Pariaman. Mengingat, di sejumlah lokasi di jalan protokol di Pariaman banyak tumpukan sampah kelapa muda.

Untuk diketahui, peningkatan sampah terjadi karena banyak warga dan bahkan wisatawan yang melaksanakan buka bersama dengan berbagai macam menu, salah satunya kelapa muda.

"Kelapa muda itu kan berat, jadi dapat meningkatkan produksi sampah di Pariaman. Permasalahannya jika sampah takjil tidak diangkat segera maka akan membusuk dan menimbulkan bau," jelasnya.

Diprediksi, jumlah sampah di Kota Pariaman akan terus meningkat hingga usai libur Lebaran mendatang dengan perkiraan mencapai 50 ton per hari.

Ia berharap pengertian pedagang, warga, dan wisatawan untuk membantu menjaga kebersihan sehingga dapat tercipta kenyamanan di Kota Pariaman.

Baca Juga: Pemkab Padang Pariaman Bangun 2 Embung Senilai Rp120 Juta dengan Dana APBN 2021

 




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x