MAKASSAR, KOMPAS.TV - Komite wasit pssi langsung menghentikan sementara delapan wasit dari liga 3 nasional yang dinilai bermasalah. Delapan perangkat pertandingan ini selanjutnya akan dilakukan investigasi terkait indikasi kecurangan. Akibat keputusan kontroversi wasit dua pertandingan di babak 16 liga 3 nasional berakhir ricuh.
Salah seorang pengamat bola Sulawesi Selatan, Sadakati Sukma sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi. Menurutnya, apapun masalah yang terjadi pemain semestinya tidak bereaksi berlebihan seperti itu, karena sepakbola adalah olahraga pemersatu.
Meski demikian dia juga berpendapat, seharusnya Asprov Sulsel dan PSSI menelusuri penyebab masalah tersebut. Pasalnya, beberapa klub memang sudah membuat laporan dan curhat di media sosial mengenai keberpihakan pengadil lapangan untuk tim tuan rumah dalam hal ini Gasma Enrekang.
“Saya selalu mengikuti perkembangan liga 3 mulai dari babak penyisihan grup sampai sekarang. Memang ada beberapa klub yang curhat di media sosial, bahwa mereka mengalami kekalahan bukan karena ketidakmampuan tim, tapi ada faktor di samping itu termasuk keberpihakan wasit,” ungkapnya kepada FAJAR, Sabtu, 25 Desember 2021.
“Ini tidak sekali terjadi, kasus di Enrekang berentetan terjadi, seperti saat Gasta Takalar. Padahal liga 3 adalah pangkal untuk melahirkan klub terbaik yang akan dipromosikan ke liga dua. Jangan sampai kita malu kalau klub settingan berlaga di tingkat nasional,” ujarnya.
Sadakati juga membeberkan, PSSI seharusnya tak menutup mata bahwa ada indikasi kecurangan yang terjadi di liga 3 zona Sulsel.
“Ada memang indikasi kecurangan, tidak mungkin ada akibat kalau tidak ada sebab. PSSI atau Asprov Sulsel seharusnya mengundang semua klub yang terlibat dalam laga ini panggil semua, ini harus ditelusuri,” tandasnya
#wasitcurang
#ligatiga
#kecurangan
Sumber : Kompas TV Makassar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.