BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Bandar Lampung berhasil menangkap lima orang anggota komplotan begal 'profesional'.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Resky Maulana membeberkan, komplotan ini adalah penjahat kelas kakap dalam hal pembegalan atau pencurian dengan kekerasan.
Komplotan ini telah beraksi di berbagai wilayah di Bandar Lampung sebelum tertangkap polisi.
“Dari tahun 2020 hingga 2021, total seluruh TKP (tempat kejadian perkara) mencapai 50 di Bandar Lampung,” beber Resky, Jumat (28/5/2021), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Resky, komplotan dari Lampung Timur ini adalah kelompok yang menjalankan kejahatan dengan terorganisasi dan rapi.
Baca Juga: Dua Polisi Bandar Lampung Bantu Begal Truk, Makelarnya Petugas Dishub, Pembelinya Anggota DPRD
Para begal ini memiliki target mingguan. Pimpinan komplotan juga membagikan uang operasional setiap akan melakukan aksi pembegalan.
Anggotanya mesti melaporkan penerimaan uang operasional yang dikirim lewat transfer rekening bank. Hal ini diketahui dari barang-barang bukti sitaan.
“Ada uang operasional yang diberikan oleh penadahnya. Jadi mereka ini dapat order, lalu diberikan uang operasional sebelum beraksi. Ada sejumlah bukti transfer yang kami dapati,” ungkap Resky.
Empat orang berinisial EDN (19), MH (22), NG (22), dan OK (22) bertugas menjalankan aksi pembegalan atau pencurian kendaraan bermotor. Sementara, pelaku berinisial DAR menjadi otak komplotan dan penadah barang curian.
Para pemuda anggota komplotan ini, kata Resky terkenal sadis dan tidak sungkan melukai korbannya. Mereka kerap membegal dengan senjata tajam dan senjata api.
Baca Juga: Usai Pembakaran Polsek, Kapolda Lampung Perintahkan Berantas Begal dalam Satu Bulan
“Kami banyak bukti dari rekaman CCTV dari setiap aksi mereka,” ujar Resky.
OK, salah satu anggota komplotan itu membenarkan soal cara kerja kelompok ini. Ia mengatakan, mereka beraksi sesuai pesanan dari DAR yang bakal memberikan uang jalan.
Dirinya dan tiga pelaku begal lain sehari-hari tinggal di Lampung Timur. Mereka bakal datang ke Bandar Lampung, bila DAR menghubungi.
“Kalau ada pesanan (dari penadah) baru ke Bandar Lampung. Dikasih uang jalan, biasanya Rp500 ribu,” ucap OK.
Pemuda itu juga membenarkan soal target mingguan. Menurut OK, DAR mematok agar mereka mendapat 2-3 unit sepeda motor tiap minggu.
“Tapi tergantung juga. Kalau bukan 'rezeki', ya kami dapat seadanya,” kata OK.
Baca Juga: Sopir Taksi Online Kena 10 Tembakan Saat Duel Lawan 4 Begal di Lebak, Pelaku Malah Kocar-Kacir
NG, rekan OK membeberkan, mereka kerap mengincar sepeda motor merek Beat.
Salah satu modus pencurian ini, para pelaku berpura-pura bermain ponsel saat hendak 'memetik' motor korban.
Bila berhasil, mereka akan menjual sepeda motor itu kepada DAR di kisaran harga Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.