BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Penyebaran paham radikal tak hanya dilakukan secara tatap muka, walaupun radikalisme begitu pula terorisme rentan sekali terpapar melalui sosial media yang sering digandrungi oleh generasi muda.
Di malam sarasehan yang bertajuk ngobrol pintar cara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan yang diketuai oleh Aliansyah Mahadi menyebutkan bahwa media sosial saat ini masih menjadi sarana yang paling efektif dalam menghasut generasi muda agar terpapar paham radikal.
Baca Juga: Komentari Kasus Penembakan Anggota FPI, Seorang Warga di Banjarmasin Dipanggil Polisi
Apalagi paham radikalisme ini disebutnya akan cepat terserap oleh generasi muda yang berusia 18 hingga 20 tahun yang masih mencari jati diri, hingga mudah terdoktrin melakukan aksi-aksi radikalisme.
“Tentunya kami berharap, kita sama-sama dapat membangun komunikasi. Khususnya, kita lebih bijaksana dalam bermedia sosial. Kita juga saling mengingatkan bagaimana bersosial media yang baik dan benar,” ujar Aliansyah.
Untuk itu, Ketua FKPT Kalimantan Selatan, Aliansyah Mahadi meminta peran pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua sangat diperlukan dalam memberikan edukasi.
Baca Juga: Berdalih Cari Uang Untuk Menikah, Kurir Narkoba Ditangkap Dengan 42.5 Gram Sabu
Hal ini bertujuan agar paham radikalisme bisa terdeteksi secara dini.
Sebab, jika mengacu pada data nasional dari setiap 1000 warga di Indonesia, hampir 80% diantaranya terpapar paham radikal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.