SEMARANG, KOMPAS.TV - Masih banyak orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tidak memakai masker di masa pandemi Covid-19 dan dibutuhkan alat untuk mengingatkan agar semua orang menerapkan wajib memakai masker. Mahasiswa dari salah satu universitas swasta di Kota Semarang membuat inovasi alat pendeteksi suhu dan masker, agar orang patuh terhadap protokol kesehatan.
Alat deteksi suhu dan masker yang dibuat oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini akan berbunyi ketika ada orang tidak memakai masker berada di depan alat pendeteksi. Alat pendeteksi ini berbasis jaringan saraf tiruan dengan menggunakan rangkaian perangkat sederhana seperti laptop berikut programnya, layar monitor dan kamera thermal ( thermal camera ) yang saling terintegrasi.
Cara kerja alat ini adalah merekam gambar dan mendeteksi suhu tubuh orang yang berada di dalam jangkauan kamera thermal dengan jarak kurang lebih 1 meter. Jika orang yang terdeteksi tidak memakai masker dan suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat celcius, maka alat pendeteksi akan mengeluarkan bunyi alarm dan muncul keterangan warna merah di layar.
Selain keunggulannya yang dapat mendeteksi suhu dan masker melalui kecerdasan buatan atau artificial intellegent, harga perangkat alat pendeteksi ini sangat murah jika dibandingkan dengan alat lain yang sudah beredar di pasaran. Untuk saat ini alat pendeteksi suhu dan masker ini masih digunakan untuk kalangan internal kampus dan masih dalam tahap pengembangan. Jika nantinya konfigurasi perangkat alat ini sudah maksimal maka akan dikomersilkan atau dijual.
#SuhuTubuh #Masker #Covid19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.