Terungkap! PSSI Sudah Berencana Pecat Shin Tae-yong Sejak Oktober 2024

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah berencana mencopot Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak Oktober 2024 silam. 

Erick mengatakan PSSI sudah bersiap memecat Shin Tae-yong sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara China vs Indonesia, 15 Oktober 2024. 

Seperti diketahui, Shin Tae-yong resmi dicopot sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6/1/2025) siang WIB. 

Sejatinya, kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia masih tersisa hingga 2027 mendatang. 

"Kalau saya lihat, dinamika ini sangat kompleks kalau saja waktu itu kami mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga," kata Erick Thohir, Senin (6/1/2025) dikutip dari kanal YouTube PSSI. 

"Tetapi kami sudah merasakan, sejak sebelum pertandingan melawan China. Saat itu, waktunya terlalu mepet. Yang terbaik, ya, hari ini," sambung pria yang juga Menteri BUMN itu. 

Baca Juga: Sebut PSSI Copot Shin Tae-Yong Mengejutkan, Pengamat: Kalau Mau Diganti Memang Harus Sekarang

Timnas Indonesia sendiri dihadapkan dengan jadwal krusial pada Maret 2025 mendatang. 

Skuad Garuda akan melakoni dua pertandingan penting kontra Australia (tandang) pada 20 Maret dan Bahrain (kandang) lima hari setelahnya. 

Hasil dua pertandingan tersebut akan menentukan nasib Indonesia, apakah lolos ke Piala Dunia 2026 via putaran keempat, atau lolos otomatis sebagai peringkat kedua Grup C. 

Adapun, saat ini Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen Grup C dengan koleksi 6 poin dari 6 laga. Skuad Garuda hanya berjarak 1 poin dari Australia di posisi kedua. 

Walau demikian, Indonesia juga hanya unggul selisih gol atas tiga tim di bawahnya; Arab Saudi, Bahrain, dan China. 

Baca Juga: Shin Tae-yong Dipecat, Patrick Kluivert Jadi Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

"Kita masih punya waktu hampir 2 bulan setengah untuk persiapan (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Karena saya juga tidak mau mengambil keputusan yang membuat keadaan menjadi tidak baik," sambung Erick. 

"Namun, dengan segala perhitungan, waktu 2 bulan setengah ini cukup," sambung eks Presiden Inter Milan.