Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 262
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 262
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Grindel belakangan mengatakan dia seharusnya memberikan dukungan lebih banyak kepada Ozil.
"Saat melihat serangan-serangan rasis itu, saya seharusnya menempatkan diri lebih jelas pada satu atau dua hal, dan mendukung Mesut Ozil," tutur Grindel, seperti dilansir The Associated Press pada 19 Agustus 2018.
Ozil juga dikenal vokal menyuarakan persekusi yang dialami warga Uighur oleh pemerintah China.
Karena pernyataannya pada Desember 2019 soal pelanggaran HAM yang dialami warga Uighur, stasiun televisi China berhenti menayangkan pertandingan yang melibatkan Arsenal, klub Inggris yang dibela Ozil ketika itu.
Bukannya membela Ozil yang menyuarakan tentang pelanggaran HAM, Arsenal justru menjaga jarak dari pemainnya tersebut.
"Konten yang dipublikasikan itu adalah pendapat pribadi Ozil. Sebagai sebuah klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan dirinya dalam politik," kata Arsenal ketika itu.
Tak hanya mengkritik China, mantan pemain Arsenal itu juga menyentil negara-negara Islam yang hanya diam melihat perlakuan yang dialami warga Uighur.
“Alquran dibakar… Masjid ditutup… Sekolah teologi Islam, madrasah dilarang… Ulama dibunuh satu per satu… Terlepas dari semua ini, umat Islam tetap diam,” tulis Ozil dilansir dari The Athletic.
"Tidakkah mereka tahu bahwa memberikan persetujuan untuk persekusi sama dengan melakukan persekusi itu sendiri?" imbuhnya.
Kembali ke tersingkirnya Jerman dari Piala Dunia 2022, pada Kamis (1/12/2022) kemarin, beberapa orang yang hadir dalam sebuah acara TV Qatar melakukan gestur menutup mulut.
Bukan sebagai bentuk dukungan kepada Jerman atau LGBTQ+, melainkan sebagai bentuk ejekan karena dilakukan sambil melambaikan tangan yang menandakan salam perpisahan untuk Jerman.
Dilaporkan pekan lalu bahwa DFB akan membawa FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas larangan penggunaan ban kapten OneLove.
Sementara itu, politisi Jerman Nancy Faeser, menyebut FIFA melakukan "kesalahan besar" karena melarang penggunaan ban kapten pelangi itu.
"Sungguh menghancurkan hati setiap penggemar melihat bagaimana FIFA juga meletakkan beban ini ke pundak para pemain,” kata dia.
Faeser sendiri sempat menggunakan ban kapten pelangi tersebut ketika menonton pertandingan Jerman melawan Jepang dan duduk di sebelah Presiden FIFA Gianni Infantino.
Baca Juga: Jerman Gagal Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022, Thomas Mueller Beri Ucapan Perpisahan untuk Pendukung
Sumber : Kompas TV/ESPN/The Athletic/The Associated Press/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.