MUNCHEN, KOMPAS.TV - Bayern Munchen resmi dinobatkan sebagai kampiun Bundesliga Jerman 2020/21 usai perolehan poin mereka pada pekan 32 tidak mungkin lagi dikejar oleh rival terdekat.
Die Bayern sukses mengemas 74 poin dari 32 pekan. Sementara pesaing paling dekat, RB Leipzig baru mengumpulkan 64 poin dari jumlah laga yang sama.
Alhasil, kompetisi yang hanya menyisakan 2 pekan lagi membuat Leipzig mustahil mengejar perolehan poin milik Bayern Munchen.
Ini merupakan gelar kesembilan Bayern dalam sembilan musim terakhir.
Bayern sukses menyamai catatan impresif milik klub Italia, Juventus. Kedua kesebelasan berhasil meraih gelar liga dalam sembilan musim beruntun.
Kepastian juara didapat setelah RB Leizpig takluk 2-3 dari Borussia Dortmund, Sabtu (8/5/2021) di Signal Iduna Park. Lalu, Bayern menggebuk Borussia Monchengladbach dengan skor 6-0, Sabtu (8/5) di Allianz Arena.
Robert Lewandowski berhasil mencetak trigol di laga tersebut. Kingsley Coman, Thomas Muller, dan Leroy Sane, masing-masing menyumbang 1 gol.
Selain menyamai rekor Juventus, ada dua nama pemain yang membuat rekor historis, yakni Thomas Muller dan David Alaba.
Kedua pemain tersebut menjadi pemain pertama yang pernah meraih 10 gelar Bundesliga.
Thomas Müller and David Alaba are the only players in history to win 10 Bundesliga titles.
— Squawka Football (@Squawka) May 8, 2021
pic.twitter.com/dSN5o2GuSp
Muller mengaku masih terus lapar akan meraih gelar bersama Bayern, kendati dia sudah berumur 31 tahun.
"Ketika Anda memulai sebagai anak kecil, Anda tidak berpikir Anda akan bermain di tim utama di FC Bayern. Mendapat tiket untuk menonton tim di stadion saja sudah senang," sebut Muller di situs resmi Bayern.
"Ini salah satu perjalanan yang saya jalani dan juga perkembangan klub selama 10, 12 tahun - menjadi juara sembilan kali berturut-turut adalah hal yang gila."
Baca Juga: David Alaba Jelaskan Alasannya Hengkang dari Bayern Munchen
"Kami juga memiliki tim yang hebat setiap tahun. Ini bukan tentang memenangkan gelar. Ini tentang keinginan untuk memenangkan setiap pertandingan."
"Perasaan menang itulah yang memberi Anda dorongan. Sayangnya, hasrat tidak berlangsung lama, jadi Anda harus mencoba mendapatkannya kembali dan lagi."
"Itulah rahasia dari rasa lapar yang masih ada. Di ruang ganti, suasananya sudah agak santai. Kami senang dan mendorong diri kami sendiri untuk menjadi yang lebih baik," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.