Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BOGOR, KOMPAS.TV – Dalam rangka membendung penyebaran virus corona atau Covid-19, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan berbagai arahannya.
Arahan itu di antaranya pengujian sampel secara masif hingga stimulus ekonomi yang harus tepat sasaran.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta APT Ciptakan Resiliensi Pandemi Covid-19 dan Penguatan Ekonomi
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, (14/4/2020).
Jokowi minta Ketua Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian terhadap pengujian sampel secara masif dan isolasi yang ketat terhadap orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP).
"Pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan dengan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi yang ketat," ujar Jokowi, dalam keterangan tertulisnya.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan dilakukannya percepatan pemeriksaan sampel melalui tes PCR (polymerase chain reaction) dengan cara memperluas jangkauannya melalui penambahan lokasi atau lab pengujian.
Ia mengharapkan agar paling tidak dalam satu hari dapat dilakukan pemeriksaan dengan jumlah di atas 10.000 tes.
Jokowi mengatakan agar melindungi tenaga medis untuk mengurangi risiko mereka tertular virus corona.
Untuk itu, lanjut Jokowi, pihaknya meminta pemanfaatan teknologi informasi berupa aplikasi kesehatan atau telemedicine, sehingga tak semua orang perlu mendatangi rumah sakit, cukup terlebih dahulu berkonsultasi awal melalui aplikasi.
Pemerintah juga telah bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan aplikasi kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19.
"Orang tidak perlu bertemu dengan dokter, tidak perlu ke rumah sakit, tapi bisa konsultasi kesehatan (awal) lewat telemedicine," tutur Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi melanjutkan, penjelasan-penjelasan serta komunikasi yang efektif dan transparan kepada publik mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia juga harus diperhatikan.
Keterbukaan dan informasi mendetail yang mudah dipahami masyarakat diharapkan dapat memberikan ketenangan, optimisme, dan dukungan dari masyarakat.
Jokowi pun meminta aparat untuk tegas melakukan penegakan hukum di tengah pandemi ini.
“Saat ini, dibutuhkan dukungan masyarakat yang salah satunya berupa kedisiplinan untuk dapat menjalankan kebijakan yang telah diambil pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19”, kata Jokowi.
Tujuannya agar masyarakat betul-betul memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi Covid-19.
Selain itu, Jokowi mengingatkan agar distribusi logistik yang dibutuhkan masyarakat selama kebijakan tanggap darurat juga jangan sampai terganggu.
Baca Juga: Ombudsman Minta Presiden Jokowi Tindak Tegas Stafsus yang Surati Camat di Indonesia
Sebagaimana diketahui, distribusi logistik ke sejumlah daerah sempat terhambat karena penutupan akses di sejumlah wilayah.
"Saya titip betul, meskipun ini sudah saya sampaikan berkali-kali, arus logistik, jangan sampai terganggu baik dari pusat ke daerah maupun dari gudang-gudang logistik ke daerah-daerah," ujar Jokowi.
Terakhir, Jokowi memastikan bahwa kebijakan stimulus ekonomi yang diberikan kepada pelaku UMKM dan para pekerja informal yang terdampak Covid-19 harus dapat diimplementasikan secara tepat sasaran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.