A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Wapres: Pemulangan WNI Mantan ISIS Masih dalam Kajian

Kompas TV nasional berita kompas tv

Wapres: Pemulangan WNI Mantan ISIS Masih dalam Kajian

Kompas.tv - 11 Februari 2020, 16:57 WIB
Penulis : Christandi Super

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kendati masih dalam kajian, pro kontra terus mengiringi rencana pemerintah memulangkan 600 lebih WNI mantan ISIS.

Di Jakarta, massa penentang pemulangan WNI mantan ISIS melakukan unjuk rasa dengan membubuhkan tanda tangan darah.

Massa dari Barisan Relawan Bhinneka Jaya menggelar aksi menolak pemulangan 600 warga negara Indonesia mantan kombatan ISIS.

Dalam aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, mereka membubuhkan tanda tangan dan stempel darah sebagai protes keras.

Massa menilai pemulangan para pendukung juga kombatan ISIS akan menimbulkan ancaman baru. Mulai dari aksi teror hingga memicu disintegrasi bangsa.

Baca Juga: WNI Bekas ISIS Pulang, Bisakah? Amankah?

Pro kontra rencana pemulangan WNI mantan ISIS tak lepas dari pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi.

Saat memberi sambutan di sebuah acara di Ancol pada 1 Februari 2020 lalu, Menteri Agama mengungkapkan bahwa badan penanggulangan terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS.

Belakangan, Menag mengklarifikasi pernyataan itu dan dia hanya akan bicara jika diminta Menko Polhukam.

Pemulangan WNI mantan ISIS kini dalam kajian pemerintah.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan kajian dilakukan terkait pendukung ISIS yang masih tergolong anak-anak dan para perempuan.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x