Kompas TV nasional hukum

Kadin Apresiasi Langkah Cepat Polri Menindak 18 Anggota yang Diduga Peras Ratusan WNA

Kompas.tv - 22 Desember 2024, 21:25 WIB
kadin-apresiasi-langkah-cepat-polri-menindak-18-anggota-yang-diduga-peras-ratusan-wna
Kadin apresiasi langkah Polri menindak 18 personel polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap ratusan WNA (Sumber: Istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengapresiasi langkah cepat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menindak 18 personelnya atas dugaan pemerasan ratusan warga negara asing saat berlangsungnya Festival Musik Elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Penyelenggara Acara, Ria Yusnita, menilai langkah Polri menunjukkan komitmen mereka menegakkan profesionalitas sekaligus memberikan rasa aman bagi semua.

Menurutnya, Kadin sebagai wakil dunia usaha, akan mendorong dan mendampingi para pemangku kepentingan, yakni Kementerian Pariwisata, Kepolisian RI, untuk bersama-sama merumuskan dan menyepakati aturan serta SOP yang mampu menjaga ketertiban dan keamanan.

“Dan di sisi lain, menjadikan pelaksanaan event, khususnya event musik dan hiburan lainnya terus menjadi mesin penggerak ekonomi nasional serta mengangkat reputasi indonesia di mata dunia,” kata Ria dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).

Baca Juga: Pengamat Nilai 18 Polisi yang Diduga Peras Penonton DWP 2024 Harus Dipecat, Rusak Citra Pariwisata

Ia menyebut, pihaknya dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Polri, dan DPR RI untuk mencari solusi agar hal ini tidak terulang kembali.

“DWP adalah salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia. Di tahun ke-16 ini, DWP berhasil menarik wisatawan dari 52 negara untuk datang ke Jakarta,” kata Ria.

Dampak ekonomi dari pelaksanaan festival tersebut, menurutnya besar, mulai dari okupansi hotel, restoran, transportasi hingga retail.

“Kejadian yang menimpa pengunjung asing DWP ini bisa merusak citra Indonesia, terutama event-event internasional yang akan diadakan di Indonesia ke depan,” lanjut Ria.

“Kami selaku pelaku industri event mendukung penuh langkah aparat penegak hukum dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, namun tentunya langkah tersebut harus dilakukan dengan SOP yang benar,” imbuhnya.

Pihaknya bersama sejumlah pihak terkait, telah bertemu dengan Bambang Soesatyo selaku Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Polkam yang juga Anggota Komisi III DPR RI untuk berkonsultasi mengenai permasalahan ini.

“Pak Bambang Soesatyo menyayangkan hal ini terjadi dan beliau setuju untuk memfasilitasi pertemuan dengan seluruh stakeholders terkait dan meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Pariwisata mengeluarkan pernyataan resmi tentang kejadian ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mendalami laporan seorang penonton dari Malaysia yang diduga menjadi korban pemerasan oknum anggota polisi melalui tes urine terkait dugaan narkoba pada gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) pada 13-15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman yang dilakukan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga: 3 Fakta 18 Polisi Diduga Peras Penonton DWP, Kerugian Disebut Capai Rp32,6 Miliar

Dikutip Antara, Ade Ary menyebut pihaknya berkomitmen memberantas dan menanggulangi segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Polda Metro Jaya tidak pandang bulu terhadap siapa pun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional," ucapnya.

Ade Ary juga menjelaskan apabila ditemukan nanti pelanggaran akan diproses sesuai UU yang berlaku secara profesional dan proporsional.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x