Anak Pembunuh Ayah dan Nenek Sempat Dibawa Ibunya ke Psikiater karena Kerap Tidur di Kelas

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan alasan MAS (14), tersangka pembunuhan terhadap ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan sempat dibawa sang ibu ke psikiater.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyebut, hal itu lantaran MAS kerap tidur saat mengikuti pembelajaran di kelas.

"Berawal dari laporan guru kelas karena anak suka tidur di kelas, anak tersebut dibawa sang ibu ke psikiater untuk memeriksa, itu yang terjadi," kata AKP Nurma dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).

Meski demikian, ia menurutkan, hal itu masih didalami lebih lanjut oleh penyidik.

Ia melanjutkan, nantinya polisi akan memanggil psikiater yang sempat memeriksa MAS untuk dimintai keterangan.

"Itu masih didalami, oleh karena itu kita kan memeriksa psikiater yang memeriksa dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan," jelasnya, dikutip dari Antara.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengungkapkan MAS sempat empat kali dibawa ke psikiater oleh ibunya.

Ia menyebut hal itu berdasarkan pengakuan MAS.

"Sang anak sendiri yang bercerita menyampaikan empat kali dibawa mamah ke psikiater," kata Kombes Ade dalam keterangannya di Lebak Bulus, Senin (9/12).

Baca Juga: Update Anak Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus, Pelaku Sempat 4 Kali Dibawa sang Ibu ke Psikiater

Namun saat ditanya terkait alasan dibawa ke psikiater, ia menuturkan, anak berusia 14 tahun itu tak mengetahui alasannya.

"Yang bersangkutan tidak tahu, mamah yang tahu (alasannya)."

MAS membunuh sang ayah APW (40) dan neneknya, RM (69) hingga tewas pada Sabtu (30/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di rumahnya yang berada di daerah Lebak Bulus. 

Tak hanya ayah dan nenek, MAS juga sempat menusuk sang ibu (AP) hingga mengalami luka berat.

Meski demikian, ibunya berhasil selamat dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Saat ini ibu MAS telah keluar di rumah sakit dan telah diperiksa polisi. Meski demikian, yang bersangkutan masih harus didampingi oleh psikolog, mengingat kondisinya yang masih terguncang.

Saat ini, MAS telah ditetapkan sebagai tersangka, atau anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).

Dalam kasus tersebut, ia disangkakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 44 ayat 2 dan ayat 3 UU KDRT. 

Baca Juga: Bisikan yang Didengar Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus: biar Papa Mama Masuk Surga