“Lalu, hari kamis setelah pilkada, kami akan memanggil Kapolda Sumatera Barat, Kapolres Solok Selatan, dan Kadiv Propam Mabes Polri untuk membahas masalah ini.”
Ia juga mengaku ingin mengetahui bagamana pemantauan kelayakan anggota Polri dalam menggunakan senjata.
“Apakah ada mekanisme semacam medical check up dalam konteks kematangan kejiwaan untuk memegang senjata.”
“Kami yakin dan percaya, Bapak kapolri kita tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku seperti ini. Kalau standarnya Pak Sigit, orang seperti ini pastilah akan dikenakan tindakan tegas, baik dalam konteks kedinasan maupun hukum,” tegasnya.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Ulil Ryanto Anshari tewas setelah dua kali ditembak di bagian wajah.
"Kasat Reskrim mendapat tembakan di pelipis kanan dan pipi sebelah kanan," ujar Kasi Humas Polres Solok Selatan Tri Sukra Martin, Jumat (22/11/2024) melalui telepon.
Baca Juga: Cegah Judi Online, Menag Kerahkan 5.940 KUA dan 50.000 Penyuluh Agama untuk Edukasi Masyarakat
Ia menyebut, Ulil meninggal saat perjalanan menuju puskesmas. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Padang.
"Saat dibawa ke puskesmas, menurut orang puskesmas bahwa Kasat Reskrim diduga sudah meninggal dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara di Padang," imbuhnya.
Kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat (22/11/2024).
Kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan oleh Polda Sumatera Barat. Termasuk motif serta kronologi penembakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.