Dalam jangka menengah, laporan-laporan berbasis digital yang mengurangi interaksi fisik akan dioptimalkan, dengan meningkatkan kualitas pengasuh taruna, serta pemisahan interaksi taruna antar angkatan dan menghilangkan atribut seragam.
Baca Juga: Menhub akan Hilangkan Atribut Pangkat di Seragam STIP hingga Berencana Tunda Penerimaan Siswa Baru
"Dalam jangka panjang, pembenahan serupa akan diterapkan di sekolah-sekolah lain di bawah BPSDM Kementerian Perhubungan," ujar Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan duka cita mendalam secara langsung, sekaligus penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Putu Satria atas peristiwa kekerasan di STIP Jakarta.
Adapun Putu Satria, merupakan korban penganiayaan senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Jumat (3/5) pekan lalu.
Budi Karya berkesempatan melihat jenazah Putu Rustia yang baru tiba di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, sebelum kremasi dalam upacara Ngaben adat yang rencananya dilakukan Jumat (10/5).
Baca Juga: 3 Orang Baru Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Berujung Kematian Taruna STIP, Siapa Saja Mereka?
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan di STIP Jakarta. Ini menjadi duka yang mendalam dan menjadi sebuah titik bahwa kami harus melakukan perubahan. Kami akan melakukan pembaruan pada pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan," ujar Menhub.
Putu Satria mendapat penganiayaan lantaran kurang sopan masuk ke dalam kelas-kelas dengan menggunakan baju olahraga.
Putu bersama keempat temannya digiring ke toilet pria yang berada di lantai dua kampus. Di sana juga Putu meregang nyawa akibat pukulan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka di bagian ulu hati.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.