Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Kurang dari tiga jam setelah penghitungan suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS), masyarakat bisa menyaksikan secara langsung melalui televisi dan laman portal berita hasil hitung cepat atau “quick count” dari beberapa lembaga survei kredibel. Menurut Litbang Kompas, misalnya, sampai 21 April 2019, dengan jumlah sampel suara masuk nyaris 100 persen, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin memperoleh 54,59 persen, unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memperoleh 45,57 persen.
Jika Joko Widodo belum mengakui kemenangannya, berbeda dengan rivalnya Prabowo Subianto. Ia mengaku sudah menjadi Presiden rakyat Indonesia berdasar hasil survei internal, yang mengatakan perolehan suaranya mencapai 62%. Meski sebenarnya KPU belum menetapkan “real count”.
Ada keraguan terhadap hasil “quick count” atau hitung cepat berdasar ucapan Prabowo Subianto saat penyampaian deklarasi kemenangan. Lalu bagaimana tanggapan tim survey? Lantas, bagaimana proses “quick count” bekerja? Aiman mewawancarai Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.