JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Dalam sambutannya, Yaqut menggarisbawahi pentingnya keberagaman sebagai kekuatan Indonesia. Dia menekankan, keberagaman dan pluralitas adalah ciri khas Indonesia yang telah membuat negara ini kokoh sejak berdiri.
Indonesia, imbuhnya, tidak akan menjadi apa-apa tanpa keberagaman. Oleh karena itu, Menag mendorong agar keberagaman senantiasa dirawat dan dijaga sebagai harta berharga bagi bangsa.
Yaqut mengatakan Indonesia adalah negara yang kaya akan kemajemukan dan keberagaman. Kemajemukan suku bangsa, agama, dan latar belakang, membuat Indonesia menjadi negara yang merdeka dan kuat seperti sekarang.
Sehubungan dengan itu, dia mengajak Gereja Katolik Indonesia untuk terus menjadi pelopor dalam merawat dan memperkuat kemajemukan.
Yaqut juga mengungkapkan rasa bahagianya ketika berada di tengah-tengah umat Katolik.
Bahkan ia menganggap dirinya sebagai saudara bagi umat Katolik dengan mengutip ajaran agamanya bahwa jika tidak bersaudara dalam agama, jadilah saudara dalam kemanusiaan.
"Setiap berada di tengah umat Katolik, saya tidak tahu, selalu merasa lebih tenang dan bahagia. Saya merasa bagian dari agama Katolik, dan saya bukan orang lain di agama Katolik," ujarnya.
Baca Juga: Doa Menteri Agama saat Renungan Suci: Anugerahi Kami Pemimpin yang Berhati Nurani
Pada kesempatan itu, Yaqut mengaku sangat terkesan ketika bertamu ke kediaman Kardinal Ignatius Suharyo di Keuskupan Agung Jakarta.
Kardinal Ignatius membagikan satu idiom terkenal dalam Gereja Katolik, yaitu "100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia."
Menurut Yaqut, idiom tersebut tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Ketua Panitia Penyelenggara Pesparani III Sebastian Salang turut hadir dan mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan dalam momentum tahun politik yang diwarnai dengan pertarungan dan persaingan antarpartai dan antarcalon.
Dalam konteks tersebut, ia mengingatkan seluruh komponen bangsa bahwa politik adalah bagian dari demokrasi.
Baca Juga: Cegah Radikalisme, Polda Bersama Isnu Perkuat Wawasan Keagamaan dan Kebangsaan
Ia juga mengingatkan, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kebhinekaan harus tetap dijaga.
"Kita semua dari Sabang sampai Merauke jangan pernah lelah menjaga Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan. Oleh karena itu, seluruh rangkaian acara ini disaripatikan dalam tema 'Kebersamaan dalam Keberagaman,'" ungkapnya.
"Kita berharap seluruh kekuatan bangsa ini betul-betul dirajut dan dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa," ujarnya.
Pesparani III berlangsung pada 27 Oktober hingga 1 November 2023 dan melibatkan 6.883 orang dari 38 provinsi seluruh Indonesia. Ada 14 cabang yang akan dipertandingkan.
Pesparani III bukan hanya momen keagamaan, tetapi juga momen budaya dan kebangsaan yang penting.
Acara pembukaan Pesparani III berlangsung dengan sangat meriah. Pembukaan diawali dengan defile para perwakilan delegasi dari 38 provinsi mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua Selatan. Defile ini diiringi oleh lagu-lagu khas provinsi masing-masing.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bicara Soal Dampak Konflik Global Hingga Semangat Keagamaan
Lantunan lagu-lagu khas provinsi membuat para peserta yang memenuhi Ancol Beach City International ikut bergembira.
Setiap kontingen mengenakan pakaian daerah masing-masing sehingga menciptakan suasana pesta yang penuh warna dan ceria.
Sebastian mengapresiasi kehadiran semua peserta dan mengingatkan bahwa Indonesia dengan segala keberagamannya adalah kekuatan bangsa ini ke depan.
Dalam situasi politik yang kompetitif, Pesparani III menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebersamaan dalam keberagaman untuk pembangunan bangsa yang lebih baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.