Batik Air Minta Maaf terkait Gitar Rp34,5 Juta Milik Band Soegi Bornean Pecah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Batik Air meminta maaf atas insiden yang menimpa gitaris band Soegi Bornean, Aditya Ilyas, yang merupakan penumpang dari Bengkulu ke Semarang. Gitar dengan merek Taylor 314 seharga Rp34,5 juta milik Ilyas pecah usai ditaruh di bagasi Batik Air. 

"Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang disampaikan oleh salah satu tamu melalui media sosial mengenai kondisi bagasi yang kurang baik saat diterima pada penerbangan Senin, 18 September 2023, dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (BKS) transit di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) menuju tujuan akhir Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG)," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran persnya, Kamis (21/9/2023).  

Ia menyampaikan, layanan penanganan bagasi (Lost and Found) Batik Air tidak menerima laporan bentuk ketidaknyamanan yang disampaikan oleh tamu dimaksud saat di bandar udara kedatangan akhir.

Baca Juga: Nasabah BRI Kini Bisa Pakai QRIS dari Kartu Kredit, Ini Cara Aktivasi dari Aplikasi BRImo

Pihak Batik Air kini tengah mengumpulkan data dan informasi termasuk rekaman CCTV terkait informasi yang disampaikan. Mulai dari bandar udara keberangkatan hingga bandar udara tujuan akhir. 

Upaya ini dilakukan agar dapat lebih memahami bentuk ketidaknyamanan yang dihadapi oleh tamu dimaksud.

Batik Air mengaku akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi atau referensi yang akan diperoleh dari hasil penyelidikan ini. 

"Langkah-langkah perbaikan akan diimplementasikan secara tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada tamu. Batik Air menghargai setiap masukan dari tamu karena hal ini membantu Batik Air untuk terus berkembang," ujar Danang. 

Baca Juga: Tak Ada Lagi Beras Murah Rp8.000/Liter, Jokowi: 2-3 Minggu Ini Harganya akan Mulai Turun

"Proses penggantian terkait bagasi akan dilakukan mengikuti (menurut) regulasi penerbangan yang berlaku," ujarnya.