Kompas TV nasional politik

Megawati Sebut Pencabutan TAP MPRS 33 Tahun 1967 Jadikan HUT ke-52 PDIP Istimewa

Kompas.tv - 10 Januari 2025, 20:29 WIB
megawati-sebut-pencabutan-tap-mprs-33-tahun-1967-jadikan-hut-ke-52-pdip-istimewa
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti masalah kelaparan di Indonesia dalam pidato politiknya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyebut, pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasan Negara dari Presiden Soekarno merupakan kado ulang tahun ke-52 PDIP.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat Indonesia dan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto terkait pencabutan tersebut dalam pidato di acara pembukaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

"HUT PDIP ke-52 ini sungguh istimewa. Mengapa? Sebab setelah berjuang dengan penuh kesabaran revolusioner selama 57 tahun, sejak 1967 sampai 2024, akhirnya atas kehendak Allah SWT sebuah keputusan yang luar biasa telah dikeluarkan melalui surat penegasan pimpinan MPR RI, atas tidak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasan Negara dari Presiden Pertama Bung Karno," kata Megawati.

Baca Juga: Megawati Terima Kasih ke Presiden Prabowo soal Pencabutan Tuduhan Bung Karno Terlibat Lindungi PKI

Ia juga menyebut bahwa pimpinan MPR pun menegaskan, tuduhan tentang Bung Karno pernah berkhianat mendukung pemberontakan G30S PKI tidak terbukti dan batal demi hukum.

"Karena tidak pernah ada proses hukum apa pun yang dilaksanakan untuk membuktikan tuduhan tersebut hingga Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970. Lama, ya. Untung keluargaku itu sabar," kata Megawati.

Ia pun berharap peristiwa politisasi kasus seperti yang menimpa ayahnya tersebut tidak terjadi lagi.

"Ini namanya politisasi. Saya atas nama pribadi keluarga Bung Karno dan juga keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota MPR periode 2019-2024," kata Megawati.

Mega juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons pimpinan MPR terkait tindak lanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden pertama RI.

Megawati berharap kebijakan pimpinan MPR dan Presiden Prabowo tersebut harus menjadi momentum rekonsiliasi nasional.

Baca Juga: Megawati Sindir KPK & Hasto jadi Tersangka: Nggak Ada Kerjaan Lain? yang Diubrak-ubrak hanya Hasto!

Berkaitan dengan hal tersebut, keluarga besar Bung Karno, melalui pidato Guntur Soekarnoputra pada 9 September 2024 di Gedung MPR RI menegaskan, pihak keluarga Bung Karno telah memaafkan atas segala perlakuan yang pernah dilakukan terhadap diri pribadi Sang Proklamator pada masa itu.

Ia mengajak semua pihak mengambil pelajaran dan memetik hikmah dari peristiwa tersebut, agar semua lembaran kelam sejarah bangsa tidak terulang lagi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x