JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menggantikan Johnny Gerard Plate.
Sekjen Partai NesDem Hermawi Taslim menyatakan DPP Partai NasDem menerima keputusan Presiden Jokowi yang memilih figur nonpartai politik duduk di posisi menteri yang ditinggalkan kadernya.
Hermawi menyatakan hal itu merupakan hak prerogatif presiden dalam menentukan sosok yang dinilai mampu membantunya menyelesaikan masalah.
"Bagi kami ini hal biasa, kami juga sering mengalami terlibat dalam proses reshuffle dan ini sesuatu yang wajar saja karena ini wilayahnya presiden," ujar Hermawi dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Senin (17/7/2023).
Dia menjelaskan, pada periode pertama, kader NasDem, Tedjo Edhy Purdijatno, yang kala itu duduk sebagai Menkopolhukam, pernah merasakan perombakan kabinet.
Baca Juga: Ini Pesan Khusus Presiden Jokowi untuk Menkominfo Baru Budi Arie!
Tedjo digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan pada 12 Agustus 2015. Kemudian pada 27 Juli 2016, Luhut digantikan Wiranto yang ditunjuk Jokowi sebagai Menkopolhukam.
Hermawi menyatakan meski kader NasDem yang duduk sebagai menteri pernah diganti, namun komitmen NasDem untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir, tetap berjalan.
"Kita mendukung pemerintahan ini bukan karena kursi yang diberikan. Ketika di periode kedua, kader kita ditunjuk menjadi menteri pertanian, menteri lingkungan hidup dan menkominfo kita juga tidak minta, yang jelas kami sebagai pendukung tetap pada sikap semula, tidak akan terpengaruh," ujar Hermawi.
Lebih lanjut, dia meragukan jika pergantian menteri kader NasDem ini terkait dengan Apel Siaga Perubahan yang digelar NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (16/7/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menilai revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi belum sepenuhnya berjalan dengan baik.
Baca Juga: Respons Presiden Jokowi soal Sindiran Revolusi Mental yang Disampaikan Surya Paloh!
Menurut Hermawi, pergantian menteri yang dilakukan setelah Surya Paloh melontarkan kritik, sebatas kebetulan saja.
NasDem, kata dia, sudah merencanakan kegiatan Apel Siaga Perubahan jauh-jauh hari, dan bisa saja Presiden Jokowi juga sudah memikirkan pergantian menteri jauh sebelumnya.
"Kita tidak berpikir macam-macam. Pernyataan Pak Surya Paloh itu pernyataan yang jujur tentang revolusi mental. Karena itu juga kami tetap bersama Pak Jokowi, karena tujuan awal belum tercapai," ujar Hermawi.
Adapun pelantikan Budi Arie Setiadi yang merupakan ketua umum relawan Pro Jokowi atau Projo, sebagai Menkominfo dilakukan di Istana Merdeka, Senin (17/7/2023). Selain Budi Arie, Presiden juga melantik lima wakil menteri.
Mereka adalah Pahala Nugraha Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT).
Kemudian Rosan Perkasa Roeslani sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) dan Saiful Rahmat sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.