Dia menerangkan, perjalanan thudong sejatinya dilakukan untuk bermeditasi guna meningkatkan spiritualitas para biksu.
“Terus terang, perjalanan kami dari Thailand ke Malaysia itu untuk bermeditasi. Tetapi sampai di Indonesia, sulit atau sedikit sekali kami bisa bermeditasi karena banyak menyapa masyarakat,” ungkap dia, dikutip dari Kompas.com.
Kendati demikian, Bhante Wawan mengaku tak terganggu dengan adanya sambutan tersebut. Justru kehadiran warga yang menyambut di pinggir jalan membuat kebahagiaan tersendiri.
“Itu sama sekali tidak mengganggu. Berbagi kasih juga kebahagiaan kami para biksu, selain bisa bermeditasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Rangkaian Prosesi Sebelum Waisak, Puluhan Biksu Jalani Prosesi Pengambilan Air Suci di Umbul Jumprit
Terpisah, Ketua Sangha Theravada Dhammayut Indonesia, Bhante Dhammavudo, mengatakan bahwa para biksu sudah kembali ke negara masing-masing menggunakan pesawat.
“Dua puluh delapan (biksu) ke Thailand, tiga ke Malaysia. Penerbangan jam 09.30 (Selasa, 6 Juni 2023). Pakai pesawat Batik dari Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Bhante Dhammavudho.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.